Selasa 20 Aug 2013 12:33 WIB

Pemerintah Indonesia Diminta Lebih Pedulikan Mesir

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Fernan Rahadi
  Ribuan massa dari Komite Nasional Untuk Kemanusiaan dan Demokrasi Mesir (KNKDM) bersama seluruh elemen masyarakat menggelar aksi damai mengutuk pembantaian warga sipil di Mesir di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (19/8). (Republika/Agung Supriyanto)
Ribuan massa dari Komite Nasional Untuk Kemanusiaan dan Demokrasi Mesir (KNKDM) bersama seluruh elemen masyarakat menggelar aksi damai mengutuk pembantaian warga sipil di Mesir di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (19/8). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Komite Nasional untuk Kemanusiaan dan Demokrasi Mesir (KNKDM)  Suhartono TB meminta  pemerintah harus lebih mempedulikan Mesir saat ini. Rakyat Mesir selama ini juga sering menunjukkan kepeduliannya terhadap rakyat Indonesia.

Dulu, ujar Suhartono, atas desakan rakyat Mesir, Presiden Mesir kala itu Gamal Abdul Naser mengakui kemerdekaan Indonesia. “Ini merupakan  bukti bangsa Mesir sangat peduli terhadap nasib rakyat  Indonesia. Maka sudah saatnya Indonesia juga mempedulikan nasib bangsa Mesir, jangan sampai Mesir perang saudara," ujarnya, Selasa (20/8).

Bukti kepedulian Mesir terhadap Indonesia berikutnya, terang Suhartono, saat di Indonesia terjadi masa Reformasi dan mengalami krisis moneter, rakyat Mesir berbondong-bondong ke KBRI di Mesir, untuk memberikan bantuan pendidikan bagi mahasiswa Indonesia di Mesir. Mereka memberikan uang ke KBRI untuk beasiswa mahasiswa Indonesia di Mesir.

Indonesia, ujar Suhartono,  harus lebih arif dan obyektif dalam melihat akar sejarah masyarakat Mesir. Mereka merupakan masyarakat yang senang membantu kepada sesama.

Pemerintah, lanjut Suhartono, harus mendapat informasi yang obyektif terkait kondisi Mesir saat ini. Diharapkan pemerintah membuat kebijakan yang terbaik untuk rakyat Mesir, bukan hanya memberi ucapan keprihatinan saja.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement