Ahad 18 Aug 2013 16:34 WIB

Penduduk Desa dan Kota Ingin Lebaran Terencana

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Nuansa takbir keliling menyambut Hari Raya Idul Fitri
Foto: Antara
Nuansa takbir keliling menyambut Hari Raya Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Rully Akbar mengatakan, baik penduduk desa maupun penduduk kota sama-sama menginginkan Ramadhan dan Lebaran yang terencana.

Ini terlihat dari sebanyak 42,23 persen penduduk desa yang ingin mendapatkan kepastian waktu awal puasa dan Lebaran jauh hari sejak pergantian kalender Masehi 1 Januari.

Sedangkan penduduk kota yang menginginkan kepastian Ramadhan dan Lebaran jauh hari lebih banyak, yakni 59, 19 persen.

Dengan Ramadahan dan Lebaran yang lebih terencana, ujar Rully, baik warga desa maupun kota bisa merencanakan kegiatan penting mereka selama Ramadhan dan puasa dengan lebih baik.

"Mereka bisa mengetahui waktu libur dan merencanakan keuangan yang  lebih teratur sehingga  perdebatan dapat diminimalisir," ujarnya di Jakarta, Ahad, (18/8).

Penduduk kota, Rully menerangkan, lebih banyak yang ingin kepastian waktu awal Ramadhan dan Lebaran jauh hari karena mereka bisa membuat rencana keuangan yang lebih baik, termasuk biaya untuk mudik. Sehingga mereka bisa melakukan perencanaan keuangan yang lebih matang.

Semakin tinggi tingkat pendidikan, kata Rully, maka semakin tinggi keingianan mereka untuk mengetahui kepastian waktu awal puasa dan Lebaran jauh hari.

Ini terlihat dari lulusan S1 yang ingin kepastian awal puasa dan Lebaran jauh hari sebanyak 68,20 persen, lulusan SLTA sebanyak 43,56 persen, lulusan SLTP sebanyak  45, 65 persen, lulusan SD sebanyak 42,19 persen.

Sedangkan lulusan S1 yang ingin mengetahui kepastian awal Ramadhan dan Lebaran satu hari sebelumnya sebanyak 26 persen, lulusan SLTA sebanyak 35,64 persen, lulusan SLTP sebanyak 41,30 persen, dan lulusan SD sebanyak 34,38 persen.

"Pada dasarnya mayoritas masyarakat ingin Ramadhan dan Lebaran terencana dengan baik," kata Rully.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement