Ahad 18 Aug 2013 14:30 WIB

Harga Sembako Masih Fluktuatif

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Harga sembako melonjak.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga sembako melonjak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- 10 hari setelah lebaran, harga sembako masih fluktuatif. Dari pantaun di Pasar Induk Warung Jambu harga beberapa komoditas memang turun. Namun, para pedagang belum bisa tenang. Sebab, harga barang seperti sayuran bisa naik dan turun dengan cepat.

Sepekan sebelum lebaran cabai rawit merah sempat turun dari Rp 130 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Kini harga komoditas itu kembali turun menjadi Rp 80 ribu per kilogram.

Sementara harga cabai merah besar dan cabai merah keriting saat ini Rp 30 ribu per kilogram dari sebelumnya berada pada kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram.

Sebelum lebaran, harga bawang merah Rp 60 ribu per kilogramnya. Harganya kemudian sempat mencapai harga Rp 70 ribu per kilogram dua hari setelah lebaran. Saat ini bawang merah berada pada harga Rp 45 ribu per kilogram.

Seorang pedagang bumbu dapur,Irfan, mengatakan harga turun naik cepat tergantung pasokan. Pengecer sepertinya tidak bisa berbuat banyak apalagi mengubah harga. "Sepertinya memang ada taring ulur pasokan oleh pedagang besar," kata Irfan.

Sayur-mayur seperti seledri dan daun bawang yang harganya sempat melambung seharga Rp 40 ribu per kilogram juga terpantau turun. Seledri kini seharga Rp 25 ribu per kilogram. Sementara daun bawang kini menjadi Rp 12. 500 per kilogram.

Penurunan harga ini pun baru terjadi tiga hari belakangan. Harga wortel saat ini Rp 5.000 per kilogran dari harga Rp 12 ribu pada sepekan sebelum lebarab. Pedagang sayur di lantai dasar Pasar Induk, Maulana, juga mengatakan pasokan memengaruhi harga.

Sementara harga kentang, kata Maulana, masih Rp 9.000 per kilogramnya. "Selain masa panen lebih lama, kentang dan bawang merah juga relatif awet disimpan. Jadi, penurunan harganya pun lambat," kata Maulana.

Tiga hari belakangan ini pula, harga ayam perlahan turun dari Rp 40 ribu menjadi Rp 36 ribu per kilogram. Salah seorang pedagang ayam, Rijal Jaelani, mengatakan pasokan ayam di pasar induk stabil.

Sebenarnya, kata Rijal, naiknya harga kebutuhan pokok menjelang lebaran sudah biasa. Hanya saja, tahun ini harga meroket cepat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak. "Pedagang jadi harus mengeluarkan biaya angkut lebih besar dari biasanya. Alhamdulillah pembeli mengerti," ungkap Rijal.

Seorang pedagang minyak goreng, Firman, mengatakan harga minya goreng juga fluktuatif belakangan ini. Ia menduga ada permainan di pedagang besar.

Saat ini harga minyak goreng Rp 10 ribu per kilogram. Harga sempat naik Rp 11 ribu, lalu turun lagi menjadi Rp 10.500. Sementara harga gula pasir naik dari Rp 11.500 menjadi Rp 12 ribu setelah lebaran ini.

Komoditas seperti bawang putih, telur, tepung terigu, dan beras stabil. Bawang putih stabil di harga Rp 15 ribu per kilogram sejak awal Ramadhan. Tepung terigu masih Rp 6.000 per kilogram Keduanya stabil. Telur pun masih Rp 20 ribu per kilogram.

Harga beras IR Super masih Rp 7.700 per liter. Pedagang beras di dekat kantor Pasar Induk, Evan, mengatakan harga beras tidak terpengaruh oleh komoditas lain. Pasokan pun lancar.

Harga beras masih berkisar Rp 6.700 untuk beras kualitas baik. Sementara beras kulitas sedang bervariasi antara Rp 7 ribu hingga Rp 7.200 per liter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement