REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pelaksanaan upacara HUT kemerdekaan RI 17 Agustus di kawasan Gunung Semeru berpotensi menimbulkan penumpukan sampah. Pascapendakian tersebut, petugas kebersihan yang menyisir jalur, kerap kali menemukan banyak sampah yang tercecer.
Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Nova Elina mengatakan, penumpukan sampah setiap momen pendakian 17 Agustus sebenarnya sudah mendapat antisipasi. Dia mengatakan, para pendaki telah diintrusikan membawa plastik untuk mengambil sampah perbekalan selama berada di pegunungan tersebut.
"Setelah itu, kami bersama petugas kebersihan gunung biasanya menyisir jalur lintas pendakian untuk memungut sampah yang tercecer,” kata Nova pada Republika saat dikonfirmasi, Sabtu (17/8).
Dia mengakui, volume sampah meningkat di banding waktu-waktu lain. Saat operasi bersih-bersih tersebut, sampah yang tercecer bisa mencapai satu ton.
Untuk menghidari pencemaran lingkungan semacam itu, Pos Ranu Pane melakukan pengoreksian sampah, diamana barang perbekalan yang dianggap akan menjadi sampah harus kembali dibawa turun.
Tercatat 2.509 orang yang mengawali titik pendakian di pos tersebut. Nova menambahkan, sejak kemarin, pihaknya sempat memberlakukan penutupan jalur lantaran kuota pendaki yang sudah melampaui batas.
"Nanti saat ada yang turun, baru kami izinkan yang di pos itu naik," ujar dia.