Jumat 16 Aug 2013 16:10 WIB

Soal Formulir C1, Khofifah Minta KPU Adil

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Khofifah Indar Parawansa
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memberlakukan asas sama rata dalam pencetakan formulir C1. Bila harus ditempel nama bagi pasangan nomor empat, maka semuanya harus diperlakukan serupa.

Khofifah merasa kalau hanya ia sendiri yang menggunakan nama tempelan dari stiker, maka itu sama saja tidak adil. Karenanya lebih baik semua ditempel stiker atau dicetak ulang.

"Jangan beralasan anggaran, itu adalah kesalahan pribadi, dan tidak boleh dianggap menggunakan uang negara," kata Khofifah pada Republika, Kamis (16/8).

Ketua Tim Advokasi Pemilukada Jatim, Djuli Edi mengatakan, KPU harus adil dalam menyelesaikan polemik formulir C1 yang tidak mencantumkan pasangan Khofifah-Herman. Bila hanya satu yang menggunakan nama tempel, maka berpotensi terjadi kecurangan. 

Belum lagi tidak semua TPS bisa dipastikan memasang stiker tersebut. "Apakah implikasi di bawahnya bisa dipastikan sesuai dengan maksud dan tujuan KPU," kata Djuli.

Ketua Gerakan Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Bersih, Adhie M Marsadi menambahkan, biaya pencetakan stiker dan pencetakan ulang formulir C1 tidak jauh berbeda. Sedangkan, dengan bila hanya menempelkan stiker, terlalu banyak risiko yang harus ditanggung KPU.

Dia mengatakan, bila saat pemungutan atau perhitungan suara terdapat kejanggalan dan kecurangan, akibat formulir C1 tersebut. Maka itu dinilainya menjadi resiko yang harus ditanggung KPU. "Terlalu rumit bila ingin spekulasi menggunakan stiker," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement