REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun sudah musim kemarau, namun longsor masih terjadi akibat hujan dan kondisi tanah yang labil. Bencana longsor terjadi pada Jumat (16/8) sekitar pukul 04.00 WIB di Desa Sindangjaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Longsor menyebabkan 2 orang tewas dan 1 orang masih tertimbun longsor. Pencarian korban masih dilakukan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan lokasi longsor merupakan daerah perbukitan rawan tinggi longsor.
Masyarakat yang tinggal di lereng-lereng perbukitan, tuturnya, memiliki risiko tinggi longsor. "Terlebih lagi akses menuju lokasi tersebut sulit dicapai, hanya bisa dijangkau dengan sepeda motor," ujarnya pada pesan elektronik yang diterima Republika, Jumat (16/8).
Menurut Sutopo, adanya gerakan tanah terus menerus memicu terjadinya longsor dan menimbun perumahan masyarakat setempat. Sebelumnya, ia mengungkapkan, di Kecamatan Gununghalu beberapa kali telah terjadi longsor akibat gerakan tanah, seperti pada 13 April 2013 yang lalu yang menyebabkan 121 rumah rusak.
Sutopo menambahkan saat ini evakuasi korban masih dilakukan oleh TNI, BPBD, Tagana, PMI dan masyarakat setempat. BPBD Kabupaten Bandung Barat pun telah menyalurkan logistik. "Pendataan masih dilakukan," katanya.