Jumat 16 Aug 2013 13:35 WIB

Pidato Kenegaraan, SBY Soroti Aceh

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara/Andika Wahyu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik yang terjadi di Aceh belum lama ini menjadi salah satu hal yang disoroti oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato kenegaraannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (16/8). Ia meminta agar kondisi yang sudah tercapai di Aceh jangan sampai ternodai, apalagi sampai mengalami kemunduran.  

"Alhamdulillah, konflik Aceh telah berhasil kita akhiri secara damai. Kini saatnya, segenap elemen masyarakat di Aceh membangun masa depan yang lebih sejahtera, aman dan damai. Dalam kesempatan ini, saya mengajak kita semua untuk terus menghindari segala hal yang berpotensi menciptakan kemunduran, dan kembali ke situasi tidak aman seperti yang kita alami pada masa lalu," katanya. 

Ia meminta agar semua pihak, termasuk masyarakat di Aceh bisa memegang teguh pencapaian selama ini yakni perdamaian. Disarankan agar konflik di masa lalu dikubur dan mulai membangun Aceh baru dalam kerangka NKRI.

"Saya harapkan sungguh memegang teguh semangat dan ketulusan hati untuk mengubur konflik di masa lalu dan kemudian melangkah ke depan untuk membangun diri, dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia," lanjutnya.

Ia menegaskan, kedaulatan Indonesia atas Aceh tidak bisa ditawar dan bersifat fundamental. Karena itu, pemerintah akan bertindak tegas menghadapi setiap ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement