Kamis 15 Aug 2013 17:34 WIB

Gubernur Minta Bantuan TNI Cegah Sapi Masuk Landasan

  Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa kondisi pesawat Lion Air di bandara Djalaludin, Gorontalo, Rabu (7/8).   (Antara/Adiwinata Solihin)
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa kondisi pesawat Lion Air di bandara Djalaludin, Gorontalo, Rabu (7/8). (Antara/Adiwinata Solihin)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta pihak TNI mengamankan Bandara Jalaluddin dari hal-hal yang mengganggu keselamatan penerbangan.

"Kasus pesawat tabrak sapi cukup menjadi pelajaran buat kita semua, agar hal itu tidak terulang kami akan minta pengamanan dari TNI Angkatan Udara," ujarnya, Kamis.

Selain mengamankan bandara, TNI juga akan dilibatkan dalam menyosialisasikan sejumlah aturan mengenai peran masyarakat dalam menjaga keselamatan penerbangan.

Menurut dia masyarakat yang tinggal di sekitar bandara belum semuanya memahami aturan yang ada, sehingga bebas melepas ternak dan keluar masuk landasan di bandara tersebut. Namun, kata dia, hal itu belum cukup bila pagar di sekitar landasan belum diperbaiki.

Sementara itu, Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo meminta pihak bandara untuk memproses hukum warga yang melanggar Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan.

"Siapapun yang berani menerobos area landasan, termasuk pemilik ternak harus ditangkap dan proses secara hukum. Hal ini harus dilakukan sebagai efek jera," kata Ketua Komisi III Sun Biki.

Selain itu, ia juga meminta pihak bandara untuk melakukan pengawasan lebih ketat di landasan sebelum ada pesawat yang mendarat.

Ia menilai dalam kasus kecelakaan Lion Air menabrak sapi, pihak bandara dan Dinas Perhubungan telah lalai dalam menjaga keselamatan penerbangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement