REPUBLIKA.CO.ID, formulir C1 segera dicetak ulang tidak menggunakan uang negara, melainkan menjadi tanggung jawab mereka yang melakukan kesalahan.
"Siapa yang sembrono harus tanggung jawab. Pencetakan ulang tidak boleh menggunakan uang rakyat, uang negara," katanya menanggapi tentang masalah formulir C1 yang hanya mencantunkan nama tiga pasangan calon kepala daerah untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim, Rabu (14/8).
Khofifah yang ditemui dalam kampanye terbuka di lapangan Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, itu mengatakan formulir C1 penting, karena mencantumkan data seluruh pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada Jatim. Nama yang tercantum di formulir itu harus sesuai dengan nama yang disampaikan saat mendaftar pertama kali ke kantor KPU Jatim.
Ia mendesak agar formulir itu segera dicetak ulang. Hal itu juga demi menjaga "akuntabilitas" penyelenggara pemilihan umum. Seluruh calon kepala daerah yang akan bersaing dalam pilkada harus mendapatkan perlakuan yang setara.
"Ada hak kandidat yang harus mendapatkan kesetaraan perlakuan. Sebagai kandidat, namanya juga harus tercantum sesuai saat mendaftar," katanya mengungkapkan.
Ia sudah minta tim suksesnya untuk terus berkomunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat terkait dengan masalah formulir C1.
Khofifah menyatakan tidak ingin terjadi kecurangan, apalagi ia sudah resmi ikut bersaing dalam Pilkada Jatim, setelah gugatannya terhadap KPU Jawa Timur ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dikabulkan.
KPU Jatim telanjur mencetak formulir C1 dengan hanya menuliskan tiga pasang kandidat dan menyediakan kolom kosong. Pencetakan itu dilakukan ketika pasangan Khofifah - Herman sedang berjuang di DKPP untuk keikutsertaannya dalam Pilkada Jatim.