REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari kedua Lebaran, bukan menjadi hari keberuntungan bagi Nanang Kurniawan (26 tahun). Office boy di sebuah perusahaan swasta yang terletak di Jl. Warung Buncit, Jakarta Selatan ini harus merana karena uang gajinya habis dirampok begal pada Jumat (9/8) sore.
Pemuda bertubuh kurus ini menjadi korban dua orang begal pengendara motor. "Badannya besar dan tinggi. Saya langsung dipukuli terus mereka langsung ambil tas selempang saya,"ujar Nanang kepada RoL, Rabu (14/8).
Saat itu, Nanang sedang bermotor hendak pulang dari arah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ke kosan yang terletak di belakang Rumah Makan Betawi, H. Awi di Jalan Pejaten. Dia hendak pulang untuk mengambil kunci yang tertinggal.
Saat hendak masuk ke gang, Nanang dipanggil dua pria tersebut. "Kirain dia mau tanya alamat. Saya samperin aja,"ujarnya. Nanang mengungkapkan, mereka menggunakan motor merek Honda Tiger berwarna hitam. Dia hanya mengingat motor tersebut berpelat nomor dengan diawali B dan diakhiri dengan huruf PDL.
Mereka pun mengenakan helm fulface dengan wajah yang ditutupi oleh slayer. "Helm yang satu warna merah, lainnya berwarna biru bermotif putih,"jelasnya.
Setelah jaraknya cukup dekat, Nanang pun dihantam dengan pukulan. Lehernya dicekik dan kepalanya dibentur-benturkan ke tembok material. Tak puas, begal tersebut menendang dada Nanang.
Untungnya, sebelum dipukul, Nanang sempat menarik kunci motor Fulsan yang dikendarainya. Dia pun menggenggam erat-erat kunci motor tersebut karena takut diambil oleh perampok. "Ini kunci motor teman. Ada yang nitip,"jelasnya.
Setelah berhasil mengambil tas selempang, perampok pun kabur sambil meneriakkan kata-kata kotor ke arah Nanang. Nanang pun harus rela kehilangan uang senilai Rp 4.3 juta beserta kalung serta gelang emas kepunyaan temannya.
Kejadian serupa pernah dialami oleh seorang karyawan swasta, Mutia Ramadhani. Masih di Jalan Pejaten, Jakarta Selatan, perempuan berkerudung ini hampir dijambret oleh sebuah motor yang datang ngebut kearahnya.
Pagi itu, Mutia sedang memegang dompet serta handphone sambil berjalan ke arah Pedjaten Village untuk membeli bubur. Melihat jalanan yang sepi, perampok bermotor bebek menghampiri Mutia sambil menarik tangannya.
"Terus saya teriakin saja habis itu langsung saya tendang motornya,"ujar Mutia. Untungnya, si perampok langsung kabur. Dompet beserta telepon genggam Mutia pun masih aman di genggaman.