REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Harga daging sapi yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pascahari raya Idul Fitri 1434 Hijriah ini masih tinggi sekitar Rp96 ribu per kilogram.
Pedagang daging sapi di pasar tradisional Bantul, Suyati, Rabu mengatakan, harga daging sapi sejak mengalami kenaikan awal puasa lalu sampai saat ini belum ada penurunan, hingga bertahan sekitar Rp96 ribu per kilogram.
"Harganya naik kan sudah sejak puasa lalu. Setahu saya saat itu karena paguyuban pengusaha daging sapi di Pleret menaikkan harga Rp4 ribu per kilogram. Kalau sudah naik biasanya nggak turun," katanya.
Menurut dia, harga daging sapi sebelum ada kesepakatan naik masih sekitar Rp92 ribu per kilogram. "Waktu itu saya tidak mengetahui alasan harga daging sapi naik, sehingga hanya mengikuti perkembangan di pasar saja," ujarnya.
Pedagang daging sapi di pasar Bantul lainnya, Sudarmi, mengatakan, kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak pertengahan Juli lalu karena paguyuban pengusaha daging sapi Segoroyoso Bantul sepakat menaikkan harga Rp4 ribu per kilogram.
"Selama 2013 kenaikan harga daging sapi sudah terjadi dua kali, yakni pada Januari dan Juli lalu. Kenaikan ini berasal dari paguyuban dan tiap kenaikan sebesar Rp4 ribu per kilogram," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan petugas Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, harga sejumlah kebutuhan cenderung fluktuatif namun demikian ada beberapa kebutuhan pokok yang harganya masih tinggi.
Selain harga daging sapi yang masih tinggi berkisar Rp96 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram, telur ayam ras juga tinggi sekitar Rp19 ribu per kilogram, daging ayam Rp35 ribu per kilogram serta cabai merah Rp50 ribu per kilogram.
Harga kebutuhan pokok yang stabil karena stok mencukupi di antaranya beras yang dijual pada kisaran Rp7.600 per kilogram untuk jenis IR 1 dan beras jenis IR 2 tetap Rp7.300 per kilogram.
Kemudian harga gula pasir juga stabil sekitar Rp11,5 ribu per kg, minyak goreng stabil pada kisaran Rp12 ribu per liter untuk jenis kemasan, sementara minyak goreng curah stabil pada kisaran Rp9.500 per liter.