Rabu 14 Aug 2013 07:52 WIB

Cegah Pengemis, Daerah Ini Siagakan Polisi PP

Tiga pengemis, ilustrasi
Foto: Blogspot
Tiga pengemis, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN --  Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menempatkan satu atau dua personel Polisi Pamong Praja di kawasan-kawasan ramai dan di jalan untuk mencegah munculnya gelandangan, pengemis, dan anak jalanan.

"Akhir Agustus ini kami akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk mengurangi adanya gelandangan, pengemis, dan anak jalanan yang datang ke Sleman," kata Kepala Seksi Rehabilitas Tuna Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Pemkab Sleman Djunaedi di Sleman, Rabu (14/8).

Ia menjelaskan upaya tersebut dilakukan dengan menempatkan petugas di beberapa titik keramaian. "Akhir bulan ini koordinasi dan bisa dilakukan mulai September nanti. Para petugas Satpol PP berjaga dari pukul 08.00 sampai pukul 14.30 WIB untuk mengurangi adanya gelandangan dan pengemis," katanya.

Ia mengemukakan perlunya kesadaran juga dari masyarakat, terutama mahasiswa pendatang bahwa memberi sesuatu kepada gelandangan dan pengemis di jalanan itu bukan tempatnya. "Berpengaruh juga, mahasiswa luar DIY merasa sudah bersedekah tapi itu bukan tempatnya. Pengemis malah akan semakin terbiasa dan bertambah," katanya.

Selama libur Lebaran, pihaknya berhasil merazia 35 pengemis yang mayoritas adalah wajah lama. "Selama libur Lebaran, kami bersama dengan Satpol PP berhasil merazia 35 pengemis, baik anak-anak maupun ibu-ibu," katanya.

Setelah dilakukan pendataan, diketahui para gelandangan dan pengemis tersebut berasal dari luar DIY, seperti Magelang, Wonosobo, Cilacap, dan Solo. Para gelandangan dan pengemis tersebut, setelah didata diberikan pembinaan dan sempat dititipkan ke Panti Sosial. "Mereka datang secara musiman ke tempat-tempat keramaian yang berada di wilayah Sleman. Mereka juga beralasan klasik, seperti mencari uang saku untuk Lebaran," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement