Rabu 14 Aug 2013 07:24 WIB

LADI: Perenang Positif Doping Karena Kurang Sosialisasi

Doping
Foto: Wordppress.com
Doping

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Disiplin Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), Cahyo Adi, mengatakan kasus dua perenang nasional yang positif doping disebabkan kurangnya sosialisasi mengenai zat-zat terlarang.

"Dari penjelasan Indra diketahui bahwa suplemen Jack 3D itu didapatkan dari temannya Guntur Pratama Putera. Indra berinisiatif meminta suplemen itu kepada Guntur. Namun, ia menanyakan apakah zat itu aman? Indra mengatakan bahwa dirinya tidak tahu bahwa suplemen yang diminum menggunakan zat terlarang," ujar Cahyo Adi di Jakarta, kemarin.

"Sementara itu Guntur mengaku dapat suplemen itu dari salah satu pusat kebugaran di Jakarta Barat. Ternyata suplemen Jack 3D yang didapat Guntur keluaran lama, dimana terdapat zat yang sudah dilarang sejak 2011," kata Cahyo.

Menurut Cahyo, penjelasan tersebut didapatkan saat Indra Gunawan dan Guntur Pratama yang positif menggunakan doping pada Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG) menjalani sidang dengar pendapat di kantor LADI. "Untuk kasus Indra. Dia terjeblos dan tidak tahu mengenai itu. Ini dikarenakan kurangnya sosialisasi yang dilakukan LADI karena keterbatasan dana," ujar dia.

Ia menjelaskan suplemen itu mengandung zat DMAA (dimethylamylamin) yang termasuk dalam zat terlarang dalam Kode Anti-Doping Dunia. "Zat itu dilarang karena zat kimia untuk pengobatan yang harus dengan resep dokter," kata dia.

Suplemen Jack 3D, menurut dia, digunakan perenang karena mengandung nitric oxyde yang berfungsi memperlebar pembuluh darah, sehingga peredaran darah ke otak dan jantung menjadi lancar. Nitric Oxyde itu tidak dilarang oleh Lembaga Anti Doping Dunia (WADA). "Produsen Jack 3D sudah keluarkan produk versi baru yang tidak ada kandungan zat DMAA (dimethylamylamin)," ujar dia.

Ketika disinggung mengenai sanksi, menurut Cahyo, Indra hampir pasti mendapat sanksi larangan bertanding. Larangan bertanding bisa dihilangkan jika masuknya zat doping itu disebabkan sabotase. Sementara kasus Indra, atlet sendiri yang meminta suplemen itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement