REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angka kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal dunia pada arus mudik dan balik Lebaran tahun 2013 ini mengalami penurunan 50 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
"Yang menggembirakan itu bahwa arus mudik dan arus balik tahun ini, jajaran Polda Jawa Barat bisa menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dengan jumlah signifikan, hampir 50 persen. Termasuk juga mereduksi jumlah korban meninggal dunia. Alhamdulilah ini berkat semua pihak," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius, di Bandung, Selasa.
Ditemui usai menghadiri Silahturahim Idul Fitri 1434 Hijriah di parkir barat Gedung Sate Bandung, Kapolda menuturkan, pada arus mudik-balik tahun ini angka kecelakaan lalu lintas hingga H+3 Lebaran hanya 113 sedangkan tahun 2012 mencapai 213.
"Penurunannya 45 sampai 50 persen. Begitupun dengan korban tewas, tahun lalu sampai H+2 sebanyak 40 sampai 50 orang sekarang 29 orang. Artinya kan signifikan perubahan. Nah ini, langkah-langkah ini ternyata bisa kita pertahankan," katanya.
Selain menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal, kata Kapolda, pada arus mudik dan balik Lebaran 2013 pihaknya juga berhasil mengatasi kemacetan lalu lintas yakni tidak adanya arus lalu lintas yang sampai terkunci.
"Tahun lalu dari Cikopo sampai dengan Losari, sampai dengan 24 jam. Saya punya target dari Kapolri harus 16 jam. Tapi yang terjadi malah 10 jam," katanya.
Menurut dia, salah satu cara untuk mengatasi kemacetan ialah dengan melihat CCTV dan semua jalur arus mudik-balik diisi penuh kendaraan pemudik serta menyiagakan petugas.
Dikatakannya, peran serta Pemprov Jawa Barat yang menyiagakan sejumlah alat berat di arus mudik-balik yang rawan terjadi bencana alam juga telah membantu mengurangi kemacetan.
"Satu hal yang saya salut kepeda jajaran Pemprov Jabar ini, kita menempatkan semua alat berat termasuk derek-derek di tempat strategis. Sehingga begitu ada kemacetan, ada mogok dan sebagainya, kita cepat evakuasi. Sehingga tidak mengganggu," katanya.