REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menteri Pertanian Suswono mengaku kecewa dengan para pelaku usaha yang dinilai tidak patuh terhadap kebijakan pemerintah sehingga harga daging masih cenderung tinggi. "Saya kecewa karena tidak sebagaimana komitmen semula. Komitmen semula kan siap mengamankan bahkan di angka sekitar Rp 80.000 per kilogram," kata Suswono usai Halal Bi Halal di Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta.
Suswono mengatakan pelaku usaha dinilai mengambil keutungan yang besar terkait harga daging yang masih di atas Rp 100.000 per kilogram tersebut. Menurut dia, importasi daging sapi dan siap potong dari Australia yang ditangani Bulog untuk mengantisipasi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri pada beberapa waktu lalu dinilai cukup. "Saya melihat adanya permainan dan tidak ada alasan menaikkan harga," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengevaluasi harga daging yang tak kunjung turun tersebut. "Makanya, nanti wilayah (Kementerian) Perdagangan, siapa yang memanfaatkan dan mengambil keutungan dari sini," katanya.
Dia mengaku importasi juga akan berdampak pada harga daging dari peternak sapi akan terpukul. "Impor hanya menutupi kekurangan saja, kalau melimpah dilakukan evaluasi secepatnya dan Kemendag sudah menemukan beberapa indikasi pelaku usaha dan pasti akan memberikan saksi," katanya.
Namun, dia menampik jika impor daging sapi tidak efektif untuk menyeimbangkan harga karena kebutuhan yang meningkat. Suswono mengaku harga daging sapi justru meningkat menjelang Idul Fitri setelah dilakukan importasi dan pendistribusian ke pasar-pasar.