REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Jalur selatan Jabar, Ciamis - Tasikmalaya - Nagreg - Bandung masih dipadati oleh arus balik Lebaran 2013, Selasa (13/8).
Hampir sepanjang jalur Tasikmalaya hingga Limbangan Kabupaten Garut arus lalu lintas menyambung dengan kecepatan sangat rendah.
"Saya berangkat dari Tasikmalaya pukul 02.00 WIB, sampai pukul 11.45 WIB ini baru sampai ke Limbangan," kata Rita (34) pemudik yang tengah menuju Bandung.
Ia menyebutkan ketersendatan arus lalu lintas terjadi sejak kawasan Rajapolah - Ciawi dan menyambung hingga ke kawasan Malangbong dan Limbangan.
Kepadatan berlanjut di jalur Cikaledong untuk masuk ke jalur Lingkar Nagreg karena bertemu dengan arus lalu lintas yang masuk dari jalur Bandung menuju Garut.
Ketersendatan arus lalu lintas terjadi di Ciawi, persimpangan Pamoyanan Ciawi, tanjakan Gentong, Terminal Malangbong, Pasar Gandok, persimpangan Bandrek dan Cibatu, persimbangan Limbangan serta pasar dan terminal Limbangan.
"Nggak tahu pukul berapa saya bisa sampai ke Bandung, sepanjang jalur saya memonitor radio dan ternyata di Nagreg juga padat," kata Rita.
Arus lalu lintas didominasi kendaraan pribadi roda empat, sementara pemudik bersepeda motor lebih mobile menerobos jalur sebelah kiri bahkan hingga ke bahu jalan yang berkerikil untuk bisa terlepas dari kepadatan.
Kepadatan terjadi baik dari arah Bandung maupun Tasikmalaya, dimana arus lalu lintas berbaur dengan arus lalu lintas warga lokal dan wisata.
Sebagian arus lalu lintas di jalur selatan dialihkan menggunakan jalur Garut lewat Singaparna - Garut - Nagreg.
Kepadatan juga terjadi di jalur Bandung - Leles - Kadungora - Nagreg. Bahkan beberapa kali dilakukan sistem tutuk buka di kawasan itu mulai dati Tanjakan Leles hingga ke Tanjakan Leuweung Tiis di Kadungora Kabupaten Garut.
Kondisi kepadatan arus lalu lintas itu dimanfaatkan oleh para pedagang asongan untuk menjajakan jualannya seperti miniman, kacang goreng, tahu, kupat serta aneka makanan anak-anak.