REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PMI Jakarta Barat membuka satu pos kesehatan di Terminal Kalideres. Pos tersebut berdiri sejak H-7 hingga H+3, atau Senin (12/8).
Perawat Posko Kesehatan PMI Terminal Kalideres, Siska Azizah, Senin, mengatakan hingga hari terakhir tidak ada satu penumpang yang mengeluhkan penyakit serius. Kebanyakan pemudik mengeluhkan pusing dan mual kepada posko kesehatan Palang Merah Indonesia karena terlalu lama menunggu bus.
"Kebanyakan penumpang mengeluh pusing, lemas dan mual, karena mereka datang beberapa jam sebelum bis berangkat. Jadi, terlalu lama di terminal," ujar Siska.
Menurut Siska, hingga H+3 atau Senin (12/8), belum ada pemudik yang mengeluhkan penyakit serius kepada posko kesehatan PMI.
"Sejak H-7 sampai H+3, jumlah pemudik yang datang ada sekitar 100 orang lebih. Namun tidak ada yang mengeluhkan penyakit kronis. Sehingga, tindakan yang kami ambil juga tidak terlalu berat," kata Siska.
Siska mengemukakan, pihak PMI Jakarta Barat menyediakan satu buah ambulans untuk berjaga-jaga apabila terdapat pemudik yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.
Namun, lanjut Siska, ambulans tersebut belum pernah digunakan, karena tidak ada tindakan serius yang harus diambil atas keluhan pemudik. "Kami sediakan ambulans untuk merujuk pemudik ke Rumah Sakit Hermina. Tapi, belum pernah digunakan sampai sekarang atau Senin (12/8)," kata Siska.
Siska mengemukakan, posko kesehatan PMI yang menyediakan seorang dokter, seorang perawat dan tiga orang sukarelawan akan membuka poskonya hingga H+3 atau Senin (12/8), karena puncak arus balik dianggap sudah lewat, yaitu pada Ahad (11/8) malam dan Senin (12/8) pagi.