REPUBLIKA.CO.ID, PADANGPARIAMAN -- Ribuan jamaah Tarekat Syattariah di sejumlah kota/kabupaten di Sumatera Barat melaksanakan shalat Idul Fitri 1434 Hijriah, Jumat (9/8).
Tokoh ulama jamaah itu, Ali Imran Tuanku Kadi Ulakan usai pelaksanaan shalat Idul Fitri di kompleks makam Syech Burhanuddin, Kenagarian Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padangpariaman, Jumat, mengatakan penetapan itu diambil setelah sebelumnya dilakukan rukyat.
"Kamis (8/8) kemarin kita telah maniliak (melihat), dan pada saat itu hilal sudah terlihat sekitar pukul 18.48 WIB. Jadi, kita meyakini bahwa 1 Syawal jatuh pada hari ini," katanya menjelaskan.
Ali menambahkan, hasil melihat bulan tersebut, kemudian dimusyawarahkan dengan ulama-ulama Syattariah setempat yang berasal dari beberapa daerah di Sumatera Barat.
Menurut Ali, pelaksanaan shalat Idul Fitri pada Jumat itu dilakukan serentak oleh ribuan jamaah Tarekat Syattariah di sejumlah daerah di Sumatera Barat. Di antaranya, di Padangpariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Dharmasraya.
Sementara di Kabupaten Padangpariaman sendiri, katanya, pelaksanaannya dipusatkan di kawasan kompleks makam Syech Burhanuddin di Kenagarian Ulakan, dan diikuti oleh sekitar 500 jemaah yang berasal dari Kabupaten Padangpariaman dan Kota Pariaman.
Dia menyebutkan, ratusan jamaah tersebut telah memadati kawasan kompleks makam sejak pukul 06.00 WIB, sementara pelaksanaan shalat Idul Fitri, baru dilakukan sekitar pukul 07.30 WIB.
Penetapan awal Syawal jamaah Tarekat Syattariah berbeda dengan penetapan yang dilakukan oleh pemerintah, begitu juga dengan penetapan awal Ramadhannya. Jamaah Tarekat Syattariah meyakini, awal Ramadhan jatuh pada Kamis (11/7). "Jadi, pada tahun ini kita berpuasa selama 29 hari," ujar Ali.