Jumat 09 Aug 2013 13:01 WIB

Harga Daging Sapi Masih Tinggi

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Djibril Muhammad
Pedagang daging sapi lokal di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8). (Republika/Adhi Wicaksono)
Pedagang daging sapi lokal di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- H+1 lebaran harga komoditas bahan pokok masih belum ada penurunan. Harga daging sapi lokal misalnya. Di Pasar Klender Jakarta Timur, per kilogramnya mencapai Rp 110 ribu.

Program pemerintah untuk memasok daging sapi impor tampaknya tak dapat menekan tingginya harga daging sapi lokal. Sebab, kualitas daging sapi impor yang buruk disinyalir memberi dampak warga terus memburu daging sapi lokal.

"Nggak main bang kalau daging sapi impor di sini. Jelek banget kualitasnya," ungkap pedagang sapi di Pasar Klender, Kiki Aldo kepada Republika, Jumat (9/8).

Dia menyebutkan, daging impor yang masuk ke pasar masih dalam keadaan dingin. Tak sedikit warga yang urung untuk membeli ketika memegang daging tersebut dalam keadaan dingin.

Bukan hanya itu, daging impor yang memiliki banyak lemak ini tidak dilirik warga. Hal ini pun yang mengakibatkan daging sapi lokal masih merajai di beberapa pasar tradisional.

Sementara itu, harga daging sapi lokal di Pasar Baru Bekasi mengalami harganya masih terpantau tinggi. Tingginya harga daging sapi lokal dikarenakan banyaknya permintaan dari pembeli, sementara ketersediaan daging di pasar masih minim

Manin, pedagang daging di Pasar Baru Bekasi mengatakan, harga daging sapi lokal masih tinggi yakni Rp 110 ribu. Tidak banyak warga yang menginginkan membeli daging sapi impor. Daging sapi lokal yang masih menjadi primadona bagi warga inilah yang mengakibatkan harga jualnya tak kunjung turun.

Rosmi, pembeli, mengatakan, enggan membeli daging sapi impor yang banyak lemaknya. Hal tersebut diperparah dengan kondisi daging yang masih dalam keadaan beku dijual di pasaran. "Pas megang aja dagingnya dingin. Gak berani saya belinya. Takut-takut itu daging sebulan yang lalu lagi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement