REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan yang mengguyur wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada malam takbiran atau Rabu (7/8) membuat ketinggian air permukaan Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Bogor, meningkat menjadi 70 sentimeter.
"Air baru datang pukul 19.30 WIB, dan ketinggiannya 70 sentimeter," kata Kepala Pelaksana harian Bendung Katulampa Andi Sudirman.
Hujan turun mengguyur kawasan Puncak mulai pukul 16.30 WIB dengan intensitas sedang. Hujan merata turun di kawasan Puncak dan berlangsung hingga pukul 19.40 WIB.
Selain di Puncak, hujan juga mengguyur wilayah Kota Bogor, dan hingga lepas magrib hujan masih membasahi kota. "Situasi saat ini di Puncak sudah reda, tapi masih gerimis. Kemungkinan air bertahan tidak ada kenaikan," kata Andi.
Andi mengatakan, kenaikan permukaan air di Bendung Katulampa telah diinformasikan ke Pemerintah DKI Jakarta, petugas pintu air Depok dan Manggarai. Diperkirakan air akan tiba di Jakarta Kamis (8/8) pagi dini hari. Sehingga masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung harus mewaspadai datangnya air.
Bendung Katulampa terletak di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Bendung yang dibangun sekitar 100 tahun lalu oleh pemerintah penjajah Belanda ini, menjadi 'alarm' peringatan bagi warga di hilir Sungai Ciliwung akan adanya kenaikan permukaan air. Ketinggian air di Bendung Katulampa menjadi indikator banjir di wilayah hilir Sungai Ciliwung.