Rabu 07 Aug 2013 13:33 WIB

IPW: Polisi Kehilangan Wibawa di Masyarakat

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Hazliansyah
Ketua Prisidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane (kiri)
Foto: Republika/Tahta Adilla
Ketua Prisidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Indonesian Police Watch (IPW) menilai pelaku kejahatan bertindak semakin nekat di Ibu Kota dan sekitarnya. Mereka berani untuk melukai aparat keamanan yang notabene sebagai motor penjaga stabilitas keamanan negara.

Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, fenomena kenekatan ini muncul sejak tiga tahun terakhir. Awalnya, kantor polisi yang menjadi sasaran perusakan para pelaku. Lalu ada kasus pengeroyokan terhadap polisi, terutama polisi yang hendak menangkap tersangka kejahatan.

"Salah satu penyebab berkembangnya kasus ini adalah karena polisi makin tidak berwibawa di depan masyarakat," kata dia, Rabu (6/8).

Hasil dari tidak berwibawanya polisi meneybabkan banyak penjahat menantang polisi. Neta menilai, mereka melihat bahwa polisi sekarang sangat tidak terlatih dan terlalu gampang dipecundangi.

Neta mengaku prihatin dengan kasus penembakan anggota Polsek Cilandak di kawasan Jakarta Timur, yang menyebabkan korban tewas seketika. Ini adalah kasus ketiga dalam sebulan terakhir di mana polisi jadi sasaran kejahatan.

Bercermin dari deretan kasus tersebut, sudah saatnya para polisi mawas diri dan melatih diri dengan maksimal agar terlatih dan profesional.

Institusi Polri harus mencermati fenomena ini dengan serius dan melatih para anggotanya dengan maksimal, sehingga polisi di jajaran bawah berwibawa dan disegani masyarakat serta tidak ada lagi penjahat yang nekat melakukan "uji nyali" terhadap polisi yang sedang bertugas di lapangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement