REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Titik panas yang diindikasi sebagai kebakaran hutan atau lahan di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Riau kembali bermunculan. Analis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Warih Budi Lestari di Pekanbaru, Rabu (7/8), mengatakan bahwa satelit Terra dan Aqua merekam belasan titik panas tersebut di sejumlah wilayah kabupaten dan kota.
"Terutama di Kabupaten Rokan Hulu, kemarin (Selasa, 6/8) sore terdeteksi ada sebanyak 11 titik panas," katanya. Selain itu, katanya, di Kabupaten Bengkalis dan Kampar, masing-masing tiga titik. Sisanya, katanya, dua titik di daratan Kabupaten Rokan Hilir.
Ia mengatakan jumlah titik panas dengan indikasi kuat merupakan kebakaran hutan atau lahan di Riau bergerak fluktuasi. "Bisa meningkat jika curah hujan minim atau cenderung terjadi suhu udara panas untuk berbagai wilayah kabupaten dan kota di Riau," katanya.
Warih menjelaskan prakiraan cuaca untuk Rabu (7/8) hingga dua hari ke depan, sebagian besar wilayah kabupaten dan kota di Riau cenderung akan dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. "Hujan ringan hingga sedang termonitor akan terjadi di 10 wilayah kabupaten dan kota, kemungkinan terjadi sore atau malam hingga dini hari," katanya.
Sebanyak 10 wilayah yang dimaksud Warih, meliputi Kabupaten Kepulauan Meranti, Kuantansingingi, Indragiri Hulu, Pelalawan, Kampar, Siak, Bengkalis, Rokan Hulu, Kota Dumai, dan Pekanbaru. Untuk Kabupaten Rokan Hilir dan Indragiri Hilir, katanya, potensinya masih berawan, namun juga berpeluang hujan pada malam hari.
"Dengan demikian, sangat dimungkinkan jumlah titik kebakaran hutan atau lahan di Riau akan berkurang. Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar," katanya.