REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Para pedagang daging sapi di Pasar Anyar, Tangerang, mengeluhkan kembali meroketnya harga daging sapi dari Rp 95 ribu menjadi Rp 120 ribu. Mereka mengaku kenaikan harga itu lantaran pasokan daging berkurang menyusul banyaknya pedagang daging sapi musiman jelang Lebaran.
Mamat (40 tahun) seorang pedagang daging sapi di Pasar Anyar mengatakan, Senin (5/8) harga daging masih berkisar Rp 90–95 ribu per kilogram."Baru hari ini (Selasa 6/8) naik jadi Rp 120 ribu. Pasokan mulai kurang tadi malam saya minta lima ekor cuma dapat dua ekor," ujarnya kepada ROL, Selasa (7/8).
Ia mengaku mengambil pasokan dari Sumur Pacing dan terlihat banyak pedagang yang rebutan untuk mendapatkan pasokan lebih banyak. Dikatakan Mamat, kurang pasokan daging karena jumlah pedagang daging menjadi lebih banyak saat menjelang Lebaran di banding hari biasa. Sehingga pedagang daging tetap harus bersaing dengan pedagang daging musiman untuk mendapatkan pasokan.
Munculnya pedagang daging musiman, kata Mamat, karena permintaan daging menjelang Lebaran terus meningkat. Sehingga meski harganya naik, daging tetap laku dijual. "Setengah hari saja sudah laku setengahnya, yakin habis semuanya sampai sore. Alhamdulillah lancar," ujar Mamat.
Diakuinya jumlah pembeli meningkat sehingga penghasilan bertambah. Namun, tetap saja jika harga dagingnya tinggi maka pengeluaran pun tinggi karena biaya angkut transportasi juga naik. Ia berharap harga daging tidak lagi naik.
Ia mengaku kasihan kepada para pelanggannya. Ia pun berharap dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan pembeli.
Ratna (31), seorang pembeli daging di Pasar Anyar mengaku tidak terkejut dengan kenaikan harga tersebut. "Mau gimana lagi, namanya juga butuh, mahal pun tetep dibeli kalau lebaran," tuturnya.
Namun Ratna tetap mengharapkan harga daging kembali murah agar terjangkau lagi. Selain itu, semoga pasokan daging untuk pedagang tetap lancar agar harga daging pun ikut turun.