Selasa 06 Aug 2013 18:06 WIB

Gereja Diminta Lebih Waspada Pascapenemuan Bom Tebet

Bom Molotov. Ilustrasi
Foto: Antara
Bom Molotov. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah gereja dan lembaga keagamaan Katolik diminta waspada pascapenemuan sebuah bom molotov di Sekolah Asisi Tebet, Jakarta Selatan Selasa dinihari.

"Saya diberi tahu oleh jajaran Kepolisian Resor Jakarta Selatan bahwa ada bom molotov di Sekolah Asisi Tebet. Lalu saya sampaikan kepada yang biasa menyampaikan informasi ke seluruh paroki untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo ketika, Selasa.

Romo Suharyo mengatakan, pihaknya tidak mengkhawatirkan keamanan gereja pascaperistiwa bom meledak di Vihara Ekayana di Jakarta Barat pada Ahad malam (4/8).

"Tidak perlu ada kekhawatiran ataupun ketakutan, 'nek mati yo wes mati wae' (kalau mati ya mati saja, red.). Hanya ini ada sesuatu yang tidak baik dan sungguh sangat memprihatinkan. Kita harus berhati-hati supaya hal yang tidak perlu terjadi tidak kejadian," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan pihaknya tidak pernah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan khusus terhadap seluruh paroki dan gereja.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, sebuah bom molotov ditemukan berada di Sekolah Asisi di Tebet, Selasa dinihari sekira pukul 01.00 WIB.

"Kami mendapat laporan pukul 07.00 WIB pagi dan langsung mengabarkan kepada Uskup (Jakarta) untuk meningkatkan kewaspadaan," kata petugas Polres Jaksel yang enggan disebutkan namanya.

Petugas kepolisian tersebut mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan apakah bom molotov tersebut terkait dengan peledakan bom di Vihara Ekayana atau perselisihan antarwarga di kampung sekitar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement