REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan sejumlah tausyiah atau pesan menyambut Idul Fitri 1434 Hijriyah. Dewan Pimpinan MUI memanjatkan puji syukur kehadirat Allah sehubungan dengan akan berakhirnya puasa Ramadhan dan menyampaikan taqabbalallahu minna wa minkum, kulla 'am wantum binkhair selamat Idul Fitri.
MUI juga menyambut baik rencana penetapan 1 Syawal yang akan dilakukan Kementerian Agama pada Rabu, 7 Agustus 2013. Ketua MUI Pusat KH Ma'ruf Amin mengimbau agar umat Islam menyempurnakan puasa dengan mengeluarkan zakat fitrah, zakat harta, infaq dan shadaqah.
"Pelaksanaan pembagian zakat hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang direncanakan secara baik, tertib serta lebih produktif. Jangan sampai menimbulkan efek negatif yang tidak diinginkan," katanya dalam tausyiah di Aula lantai 4 Kantor MUI di Jakarta Pusat, Senin (5/8).
Menurutnya, sebaiknya zakat tidak dibagikan secara langsung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti ibu-ibu, orang lanjut usia dan anak-anak yang terinjak-injak.
MUI berharap setelah sebulan menjalankan ibadah puasa, semoga kita menjadi lebih baik dan patuh terhadap ajaran Islam. Umat Islam juga diimbau lebih peduli terutama kepada kaum dhuafa, fakir miskin dan anak yatim.
Hal kelima yang disampaikan MUI adalah berharap pihak kepolisian dapat menjamin keamanan dan kenyamanan umat Islam dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Misalnya, pada saat perjalanan mudik, malam takbiran dan saat pelaksanaan shalat Idul Fitri di lapangan atau Masjid.
Terakhir, MUI mengimbau para khatib shalat Idul Fitri senantiasa menebarkan perdamaian, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Khatib juga diimbau agar mendorong peningkatan keimanan, ketaqwaan, memperbanyak silaturrahim dan meningkatkan persatuan dan kesatuan sesama warga bangsa.