REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, sedang memeriksa delapan saksi terkait bom di vihara Ekayana, Jakarta Barat semalam. "Ada delapan orang yang sekarang diperiksa petugas dan sedang dikembangkan lagi," katanya, Senin (5/8).
Ia mengatakan, peristiwa terjadi pada Ahad malam sekitar pukul 19.01. Hal tersebut terlihat dari CCTV yang terpasang. Pada saat ledakan, di vihara sedang ada kegiatan keagamaan. Ledakan pun sempat dianggap petasan karena daya ledaknya tidak terlalu keras. Namun, karena dinilai mencurigakan, ledakan itu pun dilaporkan ke Polres setempat.
"Dari beberapa petugas yang ada di sana melihat ada yang mencurigakan dan melapor ke polres itu kurang lebih pukul 20.00, kemudian pukul 20.20 petugas polres ke TKP dan melakukan olah TKP," katanya.
Sejauh ini hanya ada satu korban luka di lengan kanan. Korban tersebut sempat berobat tetapi langsung pulang. Dari olah TKP, lanjutnya, ditemukan dua benda yang menyerupai bom. Yang satu meledak, yang satu sudah diamankan di puslabfor untuk melihat jenis, bahan, dan kekuatan ledakan.
"Kita kembangkan dari jenis-jenis yang diolah di labfor. Tentunya mesti yang kaitannya dengan jenis apa macamnya apa itu dikaitkan dengan beberapa yang belum terungkap kita tunggu hasil penyelidikan lebih lanjut," katanya.