Senin 05 Aug 2013 11:54 WIB

KWI: Peledakan Vihara Ekayana Hina Pancasila

Romo Benny Susetyo
Foto: Antara
Romo Benny Susetyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa bom yang meledak di rumah ibadah umat Buddha Vihara Ekayana merupakan bentuk penghinaan terhadap Pancasila sebagai ideologi dasar Negara Indonesia, khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Meledakkan vihara berarti melecehkan Ketuhanan yang Maha Kuasa dan itu merupakan bentuk penghinaan terhadap Pancasila," kata pengurus Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Benny Susetyo, di Jakarta, Senin.

Karena itu, Benny meminta pemerintah harus bertindak tegas sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku untuk menangkap dan mengadili pelaku pengeboman tersebut.

"Kami berharap aparat Kepolisian segera menangkap pelaku peledakan karena tindakan seperti itu merusak keadaban bangsa,'' kata Sekretaris Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan (HAK) KWI itu. ''Ketegasan dan pemberlakuan hukum terhadap pelaku pengeboman Vihara diperlukan agar Bangsa ini tetap berkomitmen pada empat pilar bangsa."

Pada Ahad (4/8) sekitar pukul 18.50 WIB, ledakan terjadi di pintu masuk ruang kebaktian Vihara Ekayana yang berada di Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua benda diduga bom dipasang di tempat terpisah di dalam kawasan Vihara Ekayana. Namun, hanya satu yang meledak.

Benda diduga bom tersebut ditaruh dalam sebuah tas plastik warna hijau. Sementara, satu lagi diletakkan dalam sebuah tas plastik warna kuning dan tidak meledak.

Ledakan tersebut mengakibatkan sedikitnya tiga orang menderita luka-luka, antara lain Elisa dan Ling Ling pada telinga serta Rice pada tangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement