REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah Bali memperketat sejumlah pintu masuk untuk mengantisipasi masuknya para teroris yang dikhawatirkan ingin mengacaukan keamanan di Pulau Dewata.
"Kami antisipasi (teroris). Di 'Ground Zero', ada satuan Brimob yang siaga di sana. Satuan di Pelabuhan Gilimanuk, Badung, dan Pelabuhan Padangbai juga ada," kata Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi, di Denpasar, Senin.
Pengetatan keamanan di sejumlah pintu masuk di Pulau Dewata itu menyusul adanya gangguan keamanan seperti meledaknya bom di Vihara Ekayana, Jakarta, pada Minggu (4/8) malam serta masih belum ditangkapnya empat narapidana teroris dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, yang hingga kini masih berkeliaran.
Oleh karena itu, pihak kepolisian kini mengintensifkan kegiatan keamanan salah satunya dengan melakukan razia di jalan raya. Selain itu, pihaknya mengharapkan adanya partisipasi aktif masyarakat dalam membantu mengamankan wilayah.
''Jika ada hal-hal yang mencurigakan, warga diminta melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib,'' katanya.
Selain itu, hilangnya 250 batang dimanit di Bogor, Jawa Barat, yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya juga menjadi perhatian pihak kepolisian. Hal ini mengingat benda berbahaya itu dikhawatirkan akan disalahgunakan.
"Ada empat napi teroris yang masih kabur dan hilangnya dinamit, itu menjadi target kita," ucap mantan Kepala Polda Nusa Tenggara Barat itu.