REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan benda yang diduga bom mengguncang Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Ahad.
Ketua Majelis Ulama Indonesia, Slamet Effendy Yusuf, memandang ada kesengajaan pihak-pihak yang ingin merusak keamanan dan keharmonisan jelang hari raya Idul Fitri. Dia menilai perbuatan pengeboman itu tindakan orang bodoh yang tak bertanggungjawab.
"Pihak-pihak biadab ini ingin merusak kondisi keamanan di masyarakat dan mengganggu harmoni sosial di tengah kehidupan kebangsaan Indonesia yang majemuk," ujar Slamet Effendy, dalam pesan singkat ke Republika Online, Senin (5/8).
Meledakkan bom di rumah ibadah, terang Ketua PBNU ini, adalah tindakan pengabaian atas keharusan untuk melindungi kemuliaan dan kesucian rumah ibadah. Lebih jauh, perbuatan semacam itu sengaja diarahkan agar mengakibatkan munculnya saling curiga antar masyarakat yang mengarah disintegrasi bangsa.
Karenanya, ia meminta agar masyarakat dapat bijak dan tidak ada tuduhan apriori kepada kelompok masyarakat tertentu. Aparat diharap cermat dalam mengungkap peristiwa ini.
"Jangan sampai justru merusak hubungan antar agama dan antar komunitas," katanya. Slamet Effendy juga menyerukan agar semua tokoh agama untuk terus memperkokoh persaudaraan kebangsaan.
Slamet Effendy mendesak aparat segera mengusut dan mengungkap peristiwa teror itu. Dia juga mengimbau masyarakat jangan mau diadudomba oleh elemen negatif yang masih ada di tengah masyarakat.