Ahad 04 Aug 2013 03:00 WIB

Tiket Elektronik Banyak Hilang, PT KAI Merugi Rp 2 Miliar

 Penumpang melintasi pintu tiket elektronik Kereta Rel Listrik (KRL) saat keluar Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (28/6).   (Republika/Prayogi)
Penumpang melintasi pintu tiket elektronik Kereta Rel Listrik (KRL) saat keluar Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (28/6). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia mencetak tiket elektronik kereta rel listrik komuter Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi berjaminan yang akan berlaku sejak 20 Agustus 2013.

"Penumpang kereta semakin meningkat, sayangnya kartu 'single trip' banyak yang hilang, sehingga sebentar lagi kartu yang digunakan akan dikenakan jaminan sebesar Rp 5.000," ujar Direktur PT KAI Ignasius Jonan di Jakarta, Sabtu (3/8) malam.

Jonan menjelaskan bahwa dengan tiket elektronik berjaminan tersebut, penumpang perlu membayar Rp 5.000 untuk jaminan tiket dan Rp 2.000 untuk harga perjalanan, sehingga untuk tiket "single trip", penumpang perlu membayar Rp 7.000.

Namun, lanjut Jonan, uang jaminan tersebut dapat ditukarkan dengan uang kembali dalam jumlah yang sama (refund) di stasiun tujuan para penumpang.

"Refund memiliki masa tenggang selama tujuh hari. Kalau tujuh hari tidak dikembalikan dan tidak digunakan, maka refund tersebut akan hangus," kata Jonan.

Menurut Jonan, produksi tiket elektronik berjaminan dilakukan karena para penumpang seringkali menghilangkan tiket elektronik KRL commuter yang mengakibatkan kerugian dialami PT KAI.

"Tiket yang hilang itu ada 800 ribu tiket dari 1,4 juta tiket elektronik yang kami produksi dengan kerugiannya mencapai Rp 2 miliar," kata Jonan.

Dengan adanya tiket elektronik berjaminan, Jonan berharap para penumpang bisa lebih hati-hati dalam menggunakan dan menjaga tiket tersebut, sehingga tiket tersebut dapat digunakan kembali secara berulang-ulang.

Menurut Jonan, PT KAI akan mencetak dua juta tiket elektronik KRL commuter Jabodetabek baru untuk stok satu minggu dan akan berlaku sejak 20 Agustus 2013.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement