REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bulan Ramadhan, volume sampah yang dihasilkan warga Jakarta meningkat dibanding hari biasa.
Jika biasanya rata-rata sampah 5.681 ton per hari, maka pada bulan Ramadhan meningkat 151 ton, atau menjadi 5.832 ton.
"Peningkatan volume sampah itu dikarenakan konsumsi masyarakatnya juga meningkat. Biasanya minum es kelapa tidak pernah setiap hari, saat puasa jadi setiap hari. Sampah sabut kelapa jadi banyak sekali," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Unu Nurdin dalam acara buka bersama wartawan, Jumat (2/8).
Selain itu, lanjut dia, sampah bekas kemasan makanan takjil seperti kolak juga masih mendominasi jenis sampah yang paling banyak dihasilkan masyarakat.
Menurut Unu, selama bulan Ramadhan, Dinas Kebersihan telah menyiagakan 5216 petugas kebersihan dan 655 unit truk sampah yang dioperasikan di seluruh DKI Jakarta.