REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jumlah penukaran uang pecahan di loket Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah VII Palembang mengalami penurunan pada 2013. Penurunan itu seiring dengan keikutsertaan bank umum dan bank perkreditan rakyat dalam aktivitas masyarakat menjelang lebaran.
"Setelah ditutup Kamis (1/8), khusus loket di Bank Indonesia Palembang mencatat total uang yang ditukarkan masyarakat mencapai Rp60 miliar, sementara pada tahun sebelumnya kisaran Rp 90 miliar," kata Manajer Unit Operasional Kas Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah VII Todung Simanungkalit di Palembang, Jumat (2/8).
Ia mengemukakan, sosialisasi yang dilakukan perbankan mengenai penukaran uang ini cukup efektif, sehingga masyarakat tidak terkonsentrasi untuk mendatangi Bank Indonesia. Sejumlah perbankan menjadikan kesempatan ini sebagai ajang melayani nasabah, baik yang loyal ataupun baru.
"Tahun ini ada 42 kantor perbankan yang ambil bagian, sementara sebelumnya hanya 14 kantor saja untuk Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung," ujarnya.
Ia mencatat, jumlah uang yang ditukarkan masyarakat rata-rata per hari mencapai Rp3 miliar sejak loket dibuka pada 1 Juli 2013. Sementara, pihaknya sendiri menyiapkan dana Rp4,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan di empat provinsi itu.
"Proses pengiriman dilakukan secara bertahap untuk masing-masing provinsi, dan beberapa tempat malah menyatakan kekurangan. Namun, karena efisiensi dan ketatnya waktu maka pengiriman tidak bisa dilakukan pada pekan terakhir," katanya.
Sementara, untuk nominal uang yang diminati masyarakat, menurutnya, relatif tidak berbeda dengan tahun lalu yakni uang kertas pecahan, Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000.
"Untuk pecahan uang Rp 1.000 memang tidak diproduksi lagi karena terakhir dicetak Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) tahun 2011, namun telah disediakan gantinya yakni berupa uang logam," katanya.
Pantauan di lapangan, sejumlah bank umum seperti Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri tidak lagi melayani penukaran uang pada hari ini karena telah kehabisan stok. Masyarakat pun berupaya dengan beralih ke sejumlah bank perkreditan rakyat dan bank umum lainnya yang masih melayani hingga penutupan operasional kantor pada sore ini.
Meskipun aktivitas penukaran uang tidak terlihat lagi di Bank Indonesia, tapi kesibukan justru terjadi di kasir penarikan perbankan. Sejumlah perbankan melakukan penarikan untuk persiapan kas menghadapi libur Hari Raya, 7-12 Agustus 2013.