REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto memperkirakan kinerja anggota DPR dan pemerintah akan semakin menurun menjelang pemilu 2014. Para anggota DPR dan menteri akan lebih disibukan dengan agenda partai ketimbang mengurus masyarakat. "Memang di tahun politik ini mereka akan susah mengoptimalkan peran untuk masyarakat," kata Gun Gun ketika dihubungi Republika, Kamis (1/8).
Gungun membandingkan kinerja anggota dewan dan menteri sebelum dan mendekati masa pemilu. Menurutnya dalam situasi normal saja kinerja DPR dan pemerintah tidak memuaskan, apalagi ketika mereka harus turun ke konstituen untuk kampanye. "Lihat saja realisasi prolegnas di DPR dan capaian kinerja kementerian, banyak menteri yang tidak mencapai target kinerjanya mereka," ujarnya.
Buruknya kinerja anggota DPR dan pemerintah menjelang pemilu 2014 akan berdampak terhadap merosotnya jumlah pemilih saat pemilu. Hal ini terjadi lantaran masyarakat menilai partai dan calegnya tidak mampu membawa perubahan bagi kehidupan mereka. "Menyumbang keengganan pemilih untuk berpartisipasi dalam pemilu. Itu yang disebut gejala disonansi kognitif di antara pemilih," katanya.
Sejauh ini Gun Gun tidak melihat ada upaya dari partai politik memperbaiki kinerja kader mereka di DPR mau pun pemerintah. Parahnya, partai malah cenderung mengabaikan kinerja buruk kadernya lantaran dianggap bisa menjual partai ke konstituen. "Sepertinya dibiarkan saja, bahkan kecenderungannya menjadikan mereka sebagai ikon yang dijual ke konstituen karena dianggap sudah popular," ujar Gungun
Ia pun mengajak publik untuk tidak tinggal diam menyaksikan kinerja buruk anggota DPR dan pemerintah. Publik harus meningkatkan kepedulian mereka dengan menyebarluaskan rekam jejak buruk kader partai di DPR dan pemerintahan. "Pemilih bisa menghukum partai atau caleg yang diketahui bermasalah," katanya.