REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ribuan ikan milik warga yang berada di sejumlah kolam di Kampung Matibaya, Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Kabipaten Tasikmalaya, mati tercemar tumpahan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
BBM tersebut berasal dari pipa distribusi milik PT Pertamina yang dibobol pelaku. Akibat pembobolan dengan mesin bor tersebut, sebanyak 100 ton premium terbuang dan mencemari kolam warga.
Menurut Dedi Ibrahim (45 tahun), salah seorang pemilik kolam, ikan-ikan milik warga mati karena kolam mereka tercemar premium yang dibobol pelaku. Sedikitnya, kata dia, ada 40 kolam milik warga yang tercemar premium tersebut.
Warga, kata dia, menuntut Pertamina bertanggungjawab atas matinya ikan milik warga. "Sudah dua hari ini kolam warga terrcemar dan ikan- ikan yang ada di dalamnya mati," kata dia.
Ikan-ikan yang mati mendadak karena teremar premium, kata Dedi, tak bisa dikonsumsi lantaran bau BBM. Ikan yang mati tersebut, imbuh dia, dikumpulkan warga sebagai barang bukti. Namun beberapa warga sudah membuang bangkai ikan tersebut lantaran sudah membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.
"Ikan-ikan ini tadinya akan dipanen menjelang lebaran. Namun karena mati tercemar, ikan tersebut tak bisa dikonsumsi oleh wara. Kami meminta Pertamina bertanggung jawab," ujar dia.
Selain mencemari kolam warga, Dedi melanjutkan, tumoahan premium itu juga mengakibatkan tanaman dan rumput di sekitar sumber kebocoran mati tercemar. Padahal, kata dia, rumput yang ada di sekitar sumber kebocoran itu menjadi tumpuan warga yang memelihara ternak.
"Rumput-rumput mati tercemar. Demikian pula sejumlah tanaman juha layu karena tercemar bensin," kata dia.