REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman menilai 'nyanyian' mantan bendahara umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin tentang anggota DPR yang terlibat kasus korupsi bisa memberi dampak positif.
Menurutnya, nyanyian Nazaruddin memberi petunjuk kepada para penyidik KPK untuk memberantas korupsi di Indonesia. "Pernyataan dia menjadi hal positif bagi pemberantasan korupsi," kata Hayono di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (1/8).
Hayono menyatakan, memberantas korupsi merupakan salah satu agenda utama reformasi. Sayangnya, banyak tokoh-tokoh yang dahulu turut menukangi lahirnya semangat reformasi justru lupa memerangi korupsi.
Hayono menyatakan korupsi di Indonesia mesti ditekan sedemikian rupa dengan transparansi dan hukuman yang berat. "Reformasi tugasnya memberantas korupsi," ujarnya.
Ia pun melihat, nyanyian Nazaruddin bisa memberi dampak negatif terhadap elektabilitas Partai Demokrat. Menurutnya hal ini sudah pernah terjadi sejak Nazaruddin memberi kesaksian pertama di KPK. "Akibat Nazaruddin akan berpengaruh terhadap elektabilitas Demokrat," ujarnya.
Rabu malam (31/7) Nazaruddin kembali menyebut sejumlah anggota DPR yang terlibat korupsi di sejumlah proyek pemerintah. Di antaranya Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Setya Novanto; Ketua Badan Kehormatan DPR dan anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan; Bendahara Umum PDIP sekaligus pimpinan Badan Anggaran DPR, Olly Dandokambey; Wakil Ketua Komisi III Fraksi Golkar, Aziz Syamsuddin; anggota Komisi III, Herman Heri; dan Wakil Ketua Komisi VI Fraksi Demokrat, Benny K. Harman.
"Ini bulan puasa, saya janji pada rakyat Indonesia saya buka semua yang saya tahu. Saya tidak mau nambahin dan ngurangin," kata Nazaruddin usai diperiksa KPK.