REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya mengapresiasi permintaan maaf orang tua Febri Suhartoni (18), mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta Jakarta, yang menerobos jalur busway di Galur, Senen, Jakarta Pusat dan mengaku sebagai anak seorang Jenderal Polisi, beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihak kepolisian tentu mengapresiasi kedatangan orang tuanya yang dinilai bertanggung jawab atas peristiwa ini.
Menurut Rikwanto, ayahnya Febri, Devi Suhartoni, rela mendatangi Polda Metro Jaya, pada (31/7) dini hari untuk menglarifikasi sejumlah informasi yang merebak di media massa. "Kita apresiasi karena pihak orang tua ingin jelaskan apa yang terjadi," katanya, Rabu (31/7).
Selain itu, polisi juga melihat ada itikad baik dari keluarga yang merespon kasus ini dengan segera setelah melihat pemberitaan. Sebab, setelah pelacakan keberanan ayah anak tersebut, polisi menemukan nama Devi Suhartono yang mengaku sebagai Petani Karet di sebuah daerah.
Polisi langsung menghubunginya, memberitahukan kejadian melalui media massa dan mendapat respon baik dari keluarga. Rikwanto menjelaskan, untuk status hukumnya akan dilanjutkan di kemudian waktu. "Apakah pelanggaran sebatas pelanggaran lalu lintas atau apa," katanya.