REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Kantor Kepala Desa Pemaron, Kabupaten Buleleng, Bali, ludes dilalap api pada Rabu sekitar pukul 03.30 Wita.
Tidak ada korban jiwa akibat terbakarnya kantor kepala desa di pinggir Jalan Raya Singaraja-Bhaktiseraga tersebut. Namun, kerugian ditaksir mencapai Rp2 miliar.
Kobaran api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.00 Wita setelah Badan Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng mengerahkan seluruh kekuatannya, baik yang ada di kantor induknya di Singaraja maupun di Sulanyah, Seririt, dan Kubutambahan.
Kepala Desa Pemaron, Made Suyasa, tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat ruang kerja dan perangkat desa lainnya yang tinggal rangka dan tak meninggalkan bekas yang masih bisa diselamatkan.
Terbakarnya kantor desa yang berdiri di atas lahan seluas 500 meter persegi itu pertama kali diketahui oleh Dewa Manis dan Dewa Genep yang rumahnya berdekatan dengan kantor desa itu. Namun, saat itu api sudah meludeskan bagian atap.
"Dalam sekejap, api langsung melalap seluruh bangunan," kata Dewa Manis.
Camat Buleleng, Gede Sandhiyasa, meminta aparat Desa Pemaron berkoordinasi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk mencari tempat sementara agar bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami akan mengupayakan salinan arsip-arsip yang ada di kantor Kecamatan Buleleng," katanya.
Made Suyasa berencana memindahkan aktivitasnya ke kantor Dusun Dauh Margi. "Kalau BPD menyetujui, kami pindah ke Dusun Dauh Margi," kata kepala desa yang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2013.
Sementara itu, pihak kepolisian belum bisa mengungkapkan penyebab terbakarnya kantor Kepala Desa Pemaron itu. Saat ini petugas dari Laboratorium Forensik Polres Buleleng dan Polda Bali Cabang Denpasar masih melakukan penyelidikan.