Rabu 31 Jul 2013 08:19 WIB

Minyak Pertamina Kembali Dicuri

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Dewi Mardiani
Pertamina
Foto: antara
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum selesai masalah pelubangan pipa untuk mencuri minyak secara ilegal (illegal tapping) di pipa Tempino-Plaju, Sumatra Selatan (Sumsel), kembali terjadi pencurian minyak PT Pertamina di lokasi lain. Perusahaan itu berkutat memadamkan api di mobil tangki ketika berusaha menampung kebocoran minyak di Tasikmalaya, Jawa Barat.

VP Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan kebocoran pipa BBM membentang dari Terminal BBM Lomanis, Jawa Tengah, menuju Terminal BBM Tasikmalaya yang diakibatkan pengeboran pipa. ''Ditemukan keran yang masih menempel di badan pipa, bor listrik dan palu,'' kata dia, Rabu (31/7) pagi.

Pada Selasa (30/7) pukul 07.00 WIB ditemukan kebocoran pipa BBM di Dusun Maribaya Desa Ancom Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya, sekitar 15 kilometer (KM) dari Terminal BBM Tasikmalaya. Semua alat bukti itu sudah berada di kantor polisi dan aparat sedang melakukan penyelidikan.

Pertamina segera menyetop pengiriman premium dan menutup keran terdekat dari lokasi kebakaran. Hal itu untuk mencegah insiden karena masyarakat berbondong-bondong melakukan aksi tampung. Dalam upaya menampung tumpahan, kata Ali, timbul kobaran sapi di sekitar lokasi tersebut. Api itu membakar mobil tangki penampung.

Pertamina segera mengerahkan tim pemadam kebakaran yang berasal dari Tasikmalaya, Cilacap, Garut, Balongan, dan Jakarta untuk memadamkan api. Saat ini kebakaran telah dilokalisir dengan membuat kolam untuk menampung sisa premium yang tersisa dalam pipa. Ali memperkirakan waktu penanganan akan selesai besok. Penyebab utama kebakaran masih diselidiki pihak berwajib.

Selama proses penanganan, pasokan BBM di wilayah Jawa Barat aman, karena stok dalam kondisi tinggi di wilayah tersebut yang didukung pasokan dari Terminal BBM Tasikmalaya, Ujung Berung dan Padalarang, sehingga distribusi BBM ke masyarakat tetap berjalan lancar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement