Senin 29 Jul 2013 23:05 WIB

Menhut: Riau Rawan Kebakaran Hingga Oktober

Api membara akibat pembakaran pelepah di lahan milik warga di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (24/6). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak menghentikan pembakaran lahan yang bisa mengakibatkan kebakaran, dan meminta maaf at
Foto: Antara Foto
Api membara akibat pembakaran pelepah di lahan milik warga di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (24/6). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak menghentikan pembakaran lahan yang bisa mengakibatkan kebakaran, dan meminta maaf at

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan Provinsi Riau rawan kebakaran hutan dan lahan hingga Oktober akibat musim kemarau berada di puncaknya.

"Kebakaran berpotensi terus terjadi sampai Oktober, karena itu saya harap jangan ada lagi yang melakukan pembakaran lahan," kata Menhut ketika meninjau Hutan Desa Segamai dan Serapung di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (29/7).

Menhut mengklaim kondisi kebakaran di Riau kini sudah tertanggulangi dibuktikan dengan terus menurunnya titik panas (hotspot).

Meski begitu, ia meminta warga maupun perusahaan jangan bertindak sembrono untuk melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.

"Kalau masih ada yang membakar harus ditindak secara hukum, ancamannya 15 tahun penjara," tegasnya.

Ia mengatakan, masyarakat juga tidak perlu bingung menanggapi banyaknya laporan dari sejumlah pihak yang menyebutkan jumlah titik panas yang berbeda-beda dan sering lebih banyak dari yang dirilis oleh pemerintah.

Ia mengatakan, pemerintah hanya akan mengakui data titik panas dari BNPB yang mengacu pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menggunakan citra satelit NOAA 18. "Kami mengacu pada titik panas yang sudah pasti berupa kebakaran," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement