REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium --pada puncak arus mudik Lebaran-- diprediksi akan melonjak hingga 33 persen dari rata-rata konsumsi normal.
Sementara konsumsi BBM jenis solar pada puncak arus mudik ini diperkirakan akan mengalami penurunan hingga 5 persen dari rata-rata konsumsi normal.
Hal ini ditegaskan Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (persero), Hanung Budya, di sela meninjau langsung sejumlah sarana operasi PT Pertamina, yang ada di Kota Semarang, Senin (29/7).
Menurut Hanung, puncak arus mudik Lebaran 1434 Hijriyah diperkirakan akan berlangsung pada H-5 atau Sabtu (3/8). Sedangkan puncak arus balik bakal berlangsung pada H+4 atau Ahad (11/8).
Pada puncak arus mudik ini, ia menjelaskan, konsumsi premium akan melonjak hingga 107.277 kilo liter (KL) atau melonjak 33 persen dari rata- rata konsumsi normal.
"Sedangkan puncak arus balik, konsumsi premium akan melonjak hingga 105.502 KL atau mencapai 30 persen," ujarnya didampingi GM Marketing Operation Region IV, Rifky E Hardianto.
Untuk konsumsi BBM jenis solar, Hanung melanjutkan, diperkirakan akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan berkurangnya operasional kendaraan angkutan barang.
Secara umum pada arus puncak arus mudik dan arus balik Lebaran nanti akan mengalami penurunan hingga 5 persen atau menjadi 38.628 KL dibandingkan konsumsi rata- rata normal.
Pada arus mudik dan arus balik Lebaran nanti, kata dia, Jawa Tengah merupakan daerah dengan volume kendaraan arus mudik dan arus balik tertinggi, dibandingkan dengan wilayah Jawa lainnya.
Terkait hal ini, PT Pertamina (peresro) telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi dalam mengamankan pasokan BBM dan LPG di seluruh wilayah di tanah air.
Antara lain, memonitoring stok BBM di seluruh terminal BBM melalui teknologi Sistem Informasi Management Supply and Distribution (SIM S&D).
Terminal BBM dan SPBU –di jalur utama mudik Lebaran-- beroperasi penuh 24 jam efektif berlaku mulai H-15 hingga H+15 (23 Juli hingga 25 Agustus 2013).
Pertamina juga menyiapkan switching (pengalihan) tangki timbun di terminal BBM khusus untuk premium dan pengalihan tangki pendam di SPBU-SPBU dari solar ke premium/ pertamax.
"Termasuk melakukan pengalihan serta penambahan mobil tangki pengangkut solar ke premium," ungkap Hanung saat melihat pelayanan di SPBU di Jalan Ahmad Yani, Semarang.
Guna memperlancar distribusi BBM kebutuhan mudik, pihaknya juga menyiapkan mobil tangki isi BBM untuk siaga di SPBU-SPBU yang berada di jalur rawan kemacetan atau SPBU ‘kantong’ yang dipersiapkan.
Secara umum, sedikitnya ada 30 SPBU kantong yang dipersiapakan di jalur utama mudik Lebaran kali ini, 20 SPBU kantong di antaranya berada di wilayah Jawa Tengah.
Langkah lainnya dilakukan dengan menambah jam operasional penyaluran Terminal BBM, menyiapkan sedikitnya 117 titik SPBU transit khusus sepeda motor, menyiapkan jalur contra flow untuk menyiasati kepadatan arus lalu lintas dan melakukan stock build up SPPBE.
Khusus untuk mengamankan pasokan LPG, masih kata Hanung, juga disiapkan kantong skid tank di jalur tertentu, khususnya pantai utara (pantura) dan pantai selatan (pansel).
Demikian pula menambah alokasi agen --LPG PSO dan non PSO-- hingga 20 persen dari kebutuhan rata- rata normal, menunjuk agen dan pangkalan siaga dengan memaksimalkan SPBU dan minimarket.
Penyiapan ini sekaligus sebagai etalase dan stabilisator harga LPG 3 kilogram dan 12 kilogram. Langkah ini didukung dengan layanan di SPPBE untuk siaga penuh 24 jam.
"Melalui langkah- langkah ini PT Pertamina (persero) siap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat yang akan mudik pada Lebaran kali ini," katanya.