Senin 29 Jul 2013 06:29 WIB
Bentrok Brimob Vs Sabhara

Mental Anggota Baru Polisi Perlu Diasah

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
Bambang Widodo Umar
Bambang Widodo Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aksi baku hantam sesama polisi yang terjadi di Semarang, Polda Jawa Tengah (Jateng) Rabu (24/7) lalu disayangkan sejumlah pihak. Perkelahian yang melibatkan puluhan personel pasukan Brimob dan Sabhara Polda Jateng ini melukai tiga di antara mereka.

Tiga puluh anggota diperiksa, dimana sepuluh di antaranya disidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng.

 

Menilai aksi brutal polisi bintara yang masih berusia 19-23 tahun itu, pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar mengatakan, mental para pemuda ini masih perlu banyak pengasahan. Terlebih diketahui, aksi ini dipicu atas sentimen masalah pribadi salah seorang anggota Brimob kepada personel Sabhara.

 

Panasnya pikiran dan belum dewasanya sikap diduga membuat puluhan anggota Brimob terpancing dan menyerang gedung direktorat Sabhara. Masalah satu orang kemudian menjalar dan membuat mereka kompak melakukan serangan dengan anarkis.

 

"Itu yang masih perlu dilatih. Jangan sampai jiwa corsa yang sempit dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi," kata dia dihubungi, Ahad (28/7).

 

Bambang mengatakan, perlu sikap arif dan bijak dari para pemuda yang baru saja menyandang lencana Tri Brata. Menurut dia, pendidikan tujuh bulan yang ditempakan harus diserap benar agar menjadikan mereka polisi yang berkualitas. Sehingga, aksi para polisi di Polda Jateng yang tak terulang lagi.

 

Di sisi ini, kata dia, peran pimpinan dari masing-masing satuan perlu lebih dilekatkan. Bentrok memalukan kemarin menjadi bukti komandan mereka tidak mengetahui ada masalah di tengah anggotanya.

"Harusnya gejala itu bisa diketahui, jadi tidak sampai meledak seperti ini. Sebaiknya pelatihan mental dapat dilatihkan lebih dalam kepada mereka," ujarnya.

 

Seperti diketahui, dengan menggunakan truk, puluhan personel Brimob Polda Jateng menyerang saudaranya di satuan Sabahara pada Rau tengah malam. Mereka melakukan perusakan dan berkelahi dengan sesama polisi anggota satuan Sabhara.

Diketahui, oknum-oknum polisi yang bertarung ini belum lama lulus dari sekolah kepolisian sehingga tak dewasa mengahadapi masalah yang diawali salah paham tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement