Ahad 28 Jul 2013 15:14 WIB

Bulog Jual Daging Lokal 75 Ribu

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Pedagang memotong daging sapi lokal dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (18/7). Penolakan pedagang terhadap daging impor milik Bulog terjadi di sejumlah pasar di Jakarta. Selain stok masih ada, pedagang beralasan kualitas daging impor milik Bulog k
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pedagang memotong daging sapi lokal dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (18/7). Penolakan pedagang terhadap daging impor milik Bulog terjadi di sejumlah pasar di Jakarta. Selain stok masih ada, pedagang beralasan kualitas daging impor milik Bulog k

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Bulog Divisi Regional Jawa Timur menggelar operasi pasar daging sapi lokal seharga Rp 75 ribu per kilogram. Namun, untuk menekan gejolak pedagang, penjualan daging murah tersebut baru tersedia di Bulog Mart, Jalan Ahmad Yani.

Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Rusdianto mengatakan, daging tersebut bukanlah berasal dari impor. Dia menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan rumah pemotongan hewan Surya Jaya untuk menyediakan sekitar 100 kilogram per hari.

"Pelaksanaannya terhitung mulai Jumat (26/7) hingga waktu yang tidak ditentukan," kata Rusdianto pada Republika, Ahad (28/7).

Tujuan penjualan tersebut, dia mengatakan, untuk mendukung stabilisasi harga komoditas tersebut. Hanya saja, agar tidak merugikan pedagang, dia tidak mendistribusikannya ke pasar tradisional. Dengan bertempat di depan kantor Bulog Jatim, depan Taman Pelangi, diharap tetap dapat dijangkau masyarakat.

Menurutnya, penjualan daging tersebut juga bisa diselenggarakan di pasar rakyat kalau memang ada permintaan untuk pembukaan lapak. Dengan begitu, penyaluran dengan harga normal jelang Lebaran 2013, dapat tersebar di beberapa titik. "Kami menjual dengan harga Rp 75 ribu per kilogram," ujarnya.

Rusdianto menyatakan, sebenarnya harga daging itu mempunyai klasifikasi tersendiri, seperti krakas, tulang dan kulit. Sedangkan, untuk harga daging tanpa campuran tersebut, harga dari penjagalnya hanya sekitar Rp 70 ribu per kilogram.

Oleh sebab itu, dia menekannya, pengadaan operasi pasar tersebut resmi insiatif Bulog Jatim, sekaligus menjadi bisnis sampingan yang menguntungkan masyarakat. Sedangkan untuk stoknya sendiri, kata Rusdianto, diharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, meski pasokan dari RPH tersalurkan secara bertahap. "Hari pertama kemarin, daging sebanyak 1 kwuintal langsung habis terjual," katanya.

Pemenuhan secara bertahap itu bertujuan untuk menghemat pemakaian cold storage, sehingga daging yang dijual tetap dalam kondisi segar. Dia mengatakan, jika ke depan respon masyarakat terpantau positif, maka kegiatan ini akan menjadi agenda rutin setiap akhir Ramadhan.

Terkait kebijakan impor daging yang dimplementasikan Pemerintah pusat melalui Bulog, kata Rusdianto, itu hanya berlaku ada kantor pusat. Ruang distribusinya pun hanya dibatasi pada kawasan sentra penikmat daging seperti Jabodetabek dan Jawa Barat.

"Operasi pasar ini juga tidak ada kaitannya saat Gubernur Jatim, Soekarwo menyatakan siap melakukan impor daging jelang Lebaran," ujar Rusdianto.

Selain daging sapi, Bulog juga menyediakan komoditas lain seperti cabe, bawang dan daging ayam dengan subsidi dari Pemerintah Provinsi Jatim. Dia mengatakan, pengurangan harga tersebut mulai dari Rp 2.000 – Rp 4 ribu dari harga yang dijual di pasar.

Menurut data Badap Pusat Statistik Jatim, operasi pasar terbukti efektif dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok. Sebab, untuk inflasi Juni hanya tercatat 0,68 persen, di bawah angka nasional 1,03 persen. Dan beberapa jenis barang yang dinilai mempengaruhi inflasi adalah daging ayam 0,1 persen, cabai merah 0,08 persen dan beras 0,04 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement