REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbaikan jalan jalur Pantai Utara Jawa kerap berlangsung setiap tahunnya, khususnya menjelang musim mudik tiba. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Infrastruktur Rahmat Gobel mengatakan hal ini tak lepas dari ketiadaan standar yang jelas pada infrastruktur jalan.
"Kalau saya selalu concern pada standar kita pada infastruktur itu sendiri. Jadi, jangan bangun jalan hanya sekadar ada. Kan betul-betul harus jangka panjang," ujar Rahmat kepada Republika seperti dikutip, Ahad (28/7).
Menurut Rahmat, seluruh pemangku kepentingan sebenarnya dapat melakukan evaluasi terkait ruas jalan yang ada. "Apakah kualitas itu sudah sesuai standar atau nggak? Kita selalu bikin yang murah-murah aja dan hasilnya selalu mengulang setiap tahun. Sehingga dana-dana itu digunakan untuk maintanance terus. Jadi, hanya sekedar itu," kata Rahmat mengomentari alokasi anggaran perbaikan yang melebihi Rp 1 triliun per 2013.
Oleh karena itu, Rahmat meminta agar standar ruas jalan harus benar-benar dibenah. Mengapa standar itu penting? "Kan kita bisa hitung kendaraan yang bolak-balik di situ. Bobotnya berapa? Misal standarnya hanya untuk sekadar itu, kan dilewati terus-terusan. Jadi yang harus dibenahi itu dulu. Jangan dibuat kelas jalan biasa."