Sabtu 27 Jul 2013 22:19 WIB

Duh Ciliwung Kondisimu Kini

Rep: Haliamtul Sadiyah / Red: M Irwan Ariefyanto
Ciliwung River is undergoing normalization. (illustration)
Foto: Republika/Prayogi
Ciliwung River is undergoing normalization. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Untuk memperingati Hari Sungai yang jatuh pada 27 Juli, Komunitas Ciliwung Condet melakukan Jelajah Taman Keanekaragaman Hayati Ciliwung pada 21 hingga 24 Juni 2013. Dari hasil penjelajahan tersebut, tim jelajah yang terdiri dari 40 orang ini menemukan fakta bahwa sungai  yang mengalir dari Gunung Gede, Jawa Barat hingga Jakarta tersebut kondisinya kian hari kian memprihatinkan. Selain karena airnya yang sudah banyak tercemar limbah, lahan sungai Ciliwung juga banyak dijarah warga.

Ketua Tim Jelajah Ciliwung, Erwandi Elang mengatakan, lahan sungai yang memiliki panjang hampir 120 kilometer ini sudah banyak dijarah warga. Dia mencontohkan, di Depok, hutan yang sebelumnya berada di pinggir sungai kini sudah mulai beralih fungsi menjadi lahan perumahan. "Kalau dari daerah Bojong Gede sampai Cibinong masih banyak hutan bambu. Tapi kalau dari Green Depok City sampai Jembatan UI sudah banyak yang berubah jadi perumahan," ujar dia dalam acara Pemaparan Hasil Jelajah Taman Keanekaragaman Hayati Ciliwung di Jakarta, Sabtu (27/7).

Parahnya, lanjut Elang, perumahan tersebut dibangun tidak mengikuti aturan garis sepadan sungai yang mengharuskan bangunan harus berjarak minimal 20 meter dari sungai. Menurut dia, perumahan-perumahan tersebut hanya berjarak sekitar lima meter saja dari sungai. Bahkan, manurut Elang, ada juga perumahan yang tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).  "Harusnya rumah-rumah itu digusur dan dijadikan jalur hijau," katanya lagi.

Selain itu, sejumlah pabrik tempe dan tahu yang berada di pinggir sungai juga langsung membuang limbahnya ke aliran air tersebut. Menurut Elang, pabrik-pabrik tersebut harusnya membuat Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL) disana. Hal tersebut, membuat air sungai menjadi tercemar.  "Pemerintah harusanya melakukan patroli sungai. Supaya tahu permasalahan sebenarnya," ujar Elang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement