REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI-- Enam imigran gelap asal Srilangka dan Iran yang menjadi korban kapal karam di perairan laut selatan Cianjur melarikan diri dari tempat penampungan sementara di Hotel Sarah, Kabupaten Sukabumi.
Berdasaran pendataan ulang terhada 66 imigran gelap yang di tampung di hotel yang berada Jalan Selabintana, Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, tercatat hanya ada 60 orang saja.
"Dari informasi masing-masing tiga imigran gelap asal Srilangka dan Iran melarikan diri," kata Kepala Sub Penindakan Kantor Imigrasi Sukabumi, Irfan Sapar Somantri, Sabtu (27/7).
Irfa menyatakan belum mengetahui cara enam imigran gelap tersebut melarikan diri padahal ada penjagaan ketat dari pihak kepolisian Polres Sukabumi Kota. Diduga mereka melarikan diri dengan memanjat kamar hotel atau berpura-pura membeli sesuatu.
Namun, diduga imigran gelap yang kabur tersebut lari ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) yang berada di Cisarua, Bogor untuk kembali ke kelompoknya atau komunitasnya masing-masing dan mungkin saja mereka ingin mencari keluarganya yang juga menjadi korban kapal karam.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Organisasi Internasional untuk Migrasi atau International Organization for Migration dan Direktorat Jendral Imigrasi untuk penanganan para imigran gelap yang ditampung di Sukabumi ini, karena ada beberapa dari mereka yang keluarganya meninggal pada kejadi kapal karam lalu," tambahnya.
Sementara, Staf Bagian Pengawasan Orang Asing Kantor Imigrasi Sukabumi, Endang Suryana mengatakan terus memperketat pengamanan di tempat penampungan karena khawatir ada yang melarikan diri kembali. Ia juga belum mengetahui sampai kapan mereka akan ditampungdi hotel ini.
"Pihak IOM sudah ada di sini, tapi belum ada kepastian kapan mereka dipindahkan dan apakah mereka akan dikembalkan ke Rudenim di Bogor atau ke tempat lain," kata Endang.