Jumat 26 Jul 2013 23:06 WIB

Umat Muslim Diminta Jauhi Tindakan yang Melunturkan Citra Islam

Presiden SBY
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan umat Islam menjauhkan diri dari praktik-praktik yang melunturkan citra Islam.

"Janganlah kita menganastanamakan Islam, tetapi pada praktiknya tidak menunjukkan jati diri keislaman," kata Presiden SBY saat memberikan sambutan di peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jumat (26/7) malam.

Presiden mengungkapkan, apabila ada pihak-pihak atau kelompok tertentu yang merasa paling benar, merasa berhak untuk melakukan tindakan di luar ketentuan hukum dengan dalih apapun, termasuk dalih agama, maka akan kekacauan dan keonaran.

Karenanya, ia mengajak seluruh kaum Muslimin menampilkan wajah Islam yang ramah dan toleran, menjauhi tindakan kekerasan dan anarkis dalam perikehidupan di masyarakat.

"Pada saat yang sama, kita juga harus menampilkan Islam yang indah, Islam yang damai, dan Islam yang melarang tindak kekerasan. Kita harus senantiasa menunjukkan wajah Islam yang ramah dan toleran. Islam yang menjadi rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam)," papar Presiden SBY.

Islam, kata Presiden, tidak menghalalkan tindak kekerasan secara semena-mena, apalagi berlaku dzalim terhadap sesama. "Apapun alasannya, tindakan kekerasan tentu tidak dibenarkan. Apalagi tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama atau berdalih menegakkan agama," kata Presiden.

Presiden menegaskan, tidak boleh ada sekelompok orang yang dengan sesuka hatinya melakukan tindakan main hakim sendiri. Perintah amar maruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah), harus dijalankan dengan aturan yang benar.

"Kita memiliki aturan dan pranata hukum yang harus kita taati bersama. Hukum harus ditegakkan. Keamanan dan ketertiban masyarakat, juga harus dijamin dan dijaga," katanya mengakhiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement