REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menjelang lebaran Idul Fitri 1434 Hijriyah kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) dan gas di wilayah Sulsel mengalami peningkatan, namun tidak signifikan.
"Dari laporan yang masuk peningkatan komsumsi BBM dan gas mulai terlihat, namun belum begitu besar. Peningkatan akan mulai terlihat besar pada tuju hari menjelang dan setelah lebaran," kata Manager Retail Fuel Marketing Manager PT Pertamina Region VII Makassar Umar Chotib, Kamis (26/7).
Menurut dia, prediksi permintaan akan naik hingga 16 persen dari kebutuhan di hari biasa, dengan rata-rata pemakaian BBM jenis premium sekitar 6.400 kiloliter, berkaitan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang arus mudik dan balik pascalebaran.
Sementara permintaan akan BBM jenis solar juga diprediksi akan naik sekitar empat persen dari rata-rata penyaluran normal, menjadi 2.300 KL per hari. Sedangkan permintaan akan gas juga akan mengalami peningkatan yang signifikan di seluruh wilayah Sulsel hingga 20 persen.
"Kami telah melakukan antisipasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi masyarakat. Seperti tahun sebelumnya, puncak permintaan BBM dan LPG akan terjadi tujuh hari sebelum dan sesudah lebaran," katanya.
Senior Supervisor External Pertamina Region VII Sulawesi Rosinah Nurdin mengatakan, berbagai langkah telah dilakukan atas inisiatif sendiri dengan membentuk posko satgas BBM dan gas di kantor Unit Marketing Operation VII Maakssar pada H-15 hingga H+15 atau mulai 24 Juli-24 Agustus 2013.
Ia menyebutkan, Satgas ini akan bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait, seperti kementerian ESDM, kepolisian, dan DLLAJ.
"Satgas tersebut bertugas menjaga stok BBM dan LPG agar selalu tersedia, kemudian dimonitoring melalui sistem komputerisasi di seluruh terminal BBM," ujarnya.