Kamis 25 Jul 2013 16:59 WIB

Penyaluran BLSM Baru 88,40 Persen

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang warga, Suyatno, 58 tahun, memperlihatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp300 ribu untuk jangka dua bulan yang telah diambil di Kantor Pos Semarang, Jateng, Sabtu (22/6)
Foto: ANTARA FOTO
Seorang warga, Suyatno, 58 tahun, memperlihatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp300 ribu untuk jangka dua bulan yang telah diambil di Kantor Pos Semarang, Jateng, Sabtu (22/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerapan penyaluran dana Bantuan Lansung Sementara Masyarakat (BLSM) baru 88,40 persen atau sekitar Rp 4,123 triliun.

Dana tersebut telah disalurkan kepada 13.729.996 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Sementara masih terdapat 11,60 persen atau Rp 535 miliar yang belum disalurkan kepada sekitar 1.800,901 RTS. Data tersebut disampaikan Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto di Gedung Sekretaris Wakil Presiden dalam acara Temu Media, Kamis (25/7).

"Jadi kita targetkan sampai akhir bulan Agustus nanti, penyerapan dana BLSM sudah melebihi 90 persen RTS," tuturnya.

Ia menjelaskan, penyebab belum terserapnya semua dana BLSM karena sulitnya akses Kantor Pos untuk mencapai daerah atau pedesaan. Contohnya di Papua atau daerah pedalaman lainnya yang membutuhkan pesawat khusus untuk bisa mencapai warga. Tak hanya soal akses, persoalan data penerima BLSM di daerah pun ikut menjadi penyebab.

Diakuinya, ada keluarga yang sudah kaya, tapi masih tercatat menerima BLSM. Sebaliknya ada keluarga miskin yang seharusnya mendapat BSLM tapi tidak tercatat sebagai penerima bantuan sosial tersebut.

Karenanya, Bambang meminta lewat musyarawah desa/kelurahan, aparat desa bisa mengalihkan dana penerima BLSM tersebut sehingga mereka yang benar-benar berhak saja yang menerima dana BSLM. “Jadi masih ada waktu bagi aparat desa/keluruhan untuk memperbaiki data penerima BLSM sampai akhir Agustus 2013,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement