Kamis 25 Jul 2013 00:47 WIB

Puluhan TKI di Malaysia Menunggu Pemulangan

Pemulangan TKI. Ilustrasi.
Pemulangan TKI. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Petugas pendamping tenaga kerja Indonesia (TKI) Kementerian Sosial untuk Batam menyatakan puluhan pekerja yang ditampung Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru, Malaysia, masih menunggu jadwal pemulangan.

"Saat ini ada puluhan TKI yang ditampung, mereka menunggu jadwal pulang ke Indonesia," kata Febriana di Batam, Rabu (24/7). Ia mengatakan, untuk beberapa TKI yang sakit karena berbagai hal sudah dipulangkan pada Senin (22/7) melalui Batam.

"Pada Rabu siang mereka sudah dipulangkan ke daerah asal dengan menumpang KM Kelud dari Batam tujuan Jakarta. Dari Jakarta akan ada petugas yang mengantar mereka pulang sampai kampung halaman," kata dia.

Untuk yang sehat dan masih berada di KJRI, kata dia, kemungkinan segera dipulangkan setelah Lebaran Idul Fitri. "Kami akan segera mengupayakan pemulangan setelah seluruh urusan di Malaysia selesai. Kemungkinan paling cepat pascalebaran," kata Febri.

Kota Batam dan Tanjungpinang di Provinsi Kepri yang berbatasan langsung dengan Malaysia menjadi jalur utama pemulangan TKI bermasalah ke Indonesia. Rata-rata jumlah TKI dipulangkan ke Indonesia sebagian besar melalui Tanjungpinang dengan jumlah setiap tahun mencapai ratusan ribu orang.

"Tanjungpinang memiliki tempat penampungan sementara yang lebih besar dan dikelola pusat dengan fasilitas yang memadai. Jadi sebagian besar TKI dipulangkan melalui Tanjungpinang," kata Febriana.

Sejak awal Januari 2013, sebanyak 7.590 orang TKI bermasalah termasuk puluhan anak-anak dideportasi menuju Tanjungpinang. Data Pos Lintas Batas Imigrasi di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, mencatat TKI bermasalah yang dideportasi Malaysia berjumlah 1.106 orang pada Januari, Februari 1.248 orang, Maret 1.590 orang, April 1.249 orang, Mei 1.712 orang dan hingga pertengahan Juni 2013 sebanyak 685 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement