REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dokter di RSU Margono Soekardjo Purwokerto, Jawa Tengah, terpaksa mengamputasi pergelangan tangan kiri sekaligus lima jari tangan kiri seorang siswa kelas 6 SD, Rizal Makmun Prasetyo (13). Tangan Rizal terpaksa diamputasi karena hancur setelah petasan yang dimainkannya meledak ketika masih digenggamnya.

''Menurut dokter, tangan anak saya harus diamputasi karena sudah hancur,'' kata ayah Rizal, Kusmiarjo.

Kusmiarjo mengaku tidak tahu petasannya sebesar apa. "Tapi suara ledakannya memang cukup keras sehingga saya perkirakan ukuran petasannya memang cukup besar,'' jelasnya.

Menurutnya, kejadian ledakan petasan yang kemudian menghancurkan tangan kiri Rizal, terjadi Selasa (23/7) subuh. Seusai sahur, anaknya pergi bermain bersama teman-temannya. "Saya tidak tahu kejadiannya, karena beberapa saat kemudian Rizal diantarkan tetangga pulang dalam kondisi tangan kiri berlumuran darah," katanya.

Rizal yang kini masih terbaring lemah Ruang Seruni RSU Margono Soekarjo Purwokerto, mengaku saat itu dia sedang menyaksikan beberapa orang sedang menyulut petasan berukuran cukup besar. Ketika itulah, dia menyaksikan ada salah satu petasan yang sudah lama disulut, namun tidak kunjung meledak. Mengira petasan itu tidak meledak, maka dia dan beberapa temannya langsung berebut petasan tersebut.

''Saat itu, saya yang lebih dulu bisa mengambul petasan,'' jelas Rizal. Namun saat petasan yang dipegangnya dengan tangan kiri, tiba-tiba petasan meledak. Seketika itu juga, tangannya hancur menjadi beberapa serpihan. Warga yang menyaksikan kejadian itu langsung mengantarkan Rizal pulang lalu ia dilarikan ke rumah sakit.

Kusmiarjo berharap, polisi memperbanyak razia petasan saat Ramadan/. ''Jangan sampai lah kejadian serupa menimpa anak-anak yang lainnya. Sudah cukup anak saya buat dijadikan pelajaran,'' katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika